Langsung ke konten utama

WAKTU YANG MENGALIH

WAKTU YANG MENGALIH…



14 february 2000


Perahu Kertas








Navy tersenyum melihat album fotonya, gadis kecil ini memang mempunyai sahabat yang sangat menyayanginya. Sahabat yang ia kenal sejak ia berusia tiga tahun. Awal pertemuannya begitu indah, saat itu ia tengah bermain perahu di pantai dan saat itu pula ia bertemu dengan sahabatnya, dan hingga kini ia masih bersahabat dengan Fachri. Fachri, ia memang terlahir dari keluarga yang berkecukupan, namun tak jarang ia tidak mendapatkan kasih sayang  dari orang tuanya.

****     
Navy keluar dari gerbang sekolah dasar itu sambil bernyanyi ria, ia tersenyum ketika mendapati Fachri keluar dari sekolahnya.

“nanti jadi kan ke toko bukunya ?” tanya Navy saat itu,, Fachri memang sudah berjanji akan menemani Navy mencari buku matematika.

“jadi dong..kan aku uah janji sama kamu ! nanti ketemuan di halte ya..” Navy pun hanya mengangguk.

----     

Saat itu tetesan air hujan jatuh membasahi jalanan, sesekali hujan itu menjadi deras. Ini membuat Navy  sedikit ketakutan. Ia memang jarang menunggu di halte sendirian, apalagi di tengah guyuran hujan. Hampir satu jam Navy menunggu, namun ia belum juga melihat batang hidung Fachri

CLETTAR…

Aaaaa…..

“Navy.. ?” Navy yang merasa namanya di panggil pun membuka matanya yang terpejam akibat suara petir tadi.

“Fachri…” lirih Navy

“aku udah dari tadi disini..” lanjut Navy gemetaran, akibat hawa dingin yang menyelimutinya.

“aku udah nunggu kamu di halte itu dari tadi..” ujar Fachri sembari menunjuk sebuah halte yang ada di depan halte tempat Navy menunggu.

“aku mau pulang aja, aku takut disini” pinta Navy

“maaf…udah buat kamu nunggu”

Navy dan Fachri berjalan saambil bergandengan tangan, rintik-rintik hujan membasahi tubuh keduanya. Memang mereka memutuskan untuk pulang sambil bermain-main dengan air hujan. Hal seperti ini memang hal yang sangat mengesankan buat anak seusia mereka,

****     

Persahabatan memang sangatlah indah, tak memandang usia, tak memandang status, dan tak memandang apapun. Berapapun usianya persahabatan tetap dapat terjalin. Persahabatan bukan hanya untuk remaja melainkan untuk semua usia. Seperti persahabatan Navy dan Fachri, mereka memang masih berusia 12 tahun namun persahabatan itu dapat terjalin.

Navy dan Fachri memang mempunyai banyak kesamaan, mulai dari lagu serta idola favorit mereka. Tak jarang perbedaan hampir menggoyahkan hubungan persahabatan mereka. Sekecil batu kerikil pun seharusnya itu dapat tersingkirkan dengan mudah. Seperti inilah persahabatan mereka, perbedaan itu dapat mereka atasi walau membutuhkan waktu yang cukup-lama.

****     

12 April 2008, pukul 12.00

Happy birthday to you
Happy birthday to you
Happy birthday..happy birthday..
Happy birthday to you..

Mereka berdua tengah merayakan hari ulang tahun mereka. Ya..! mereka memang terlahir pada tanggal yang sama. Orang tua mereka telah menyiapkan sebuah kue untuk perayaan hari ulang tahun mereka. Kue yang  didekorasi dengan sangat indah. Brownis dengan empat tingkat yang melambangkan bulan dimana mereka lahir. Ditambah dengan 12 krim coklat yang berbeda yang melambangkan tanggal kelahiran mereka, tak lupa taburan cerry yang berjumlah 96 yang melambangkan tahun mereka lahir.

“selamat ulang tahun ya Navy…”

“kamu juga, selamat ulang tahun ya..”

Mereka memakan brownis itu bersama. Tak jarang mereka bersenda gurau untuk memecah keheningan yang ada.

----     

12 april 2008, 23.59

“ini  19 kembang api untuk merayakan hari ulang tahun kita.” Ujar Fachri tersenyum sambil memberikan kembang api tersebut kepada Navy.

“makasih..kita nyalakan bareng-bareng ya” Fachri mengangguk.

Mereka menyalakan kembang api bersama, satu per satu kembang api itu mereka nyalakan. Terlihat raut wajah bahagia dari keduanya, mereka benar-benar tertawa lepas.

“kembang api terakhir” ucap mereka kompak

Cetar..cetar..cetar..

“selesai…” lagi-lagi ujar mereka bersamaan.

Setelah menyalakan kembang api mereka duduk di teras depan rumah Navy. Navy sangat bahagia hari ini, begitupun dengan Fachri. Namun Navy melihat wajah Fachri berubah 90derajat dari sebelumnya, ia terlihat sedikit lesu dan lemas.

“kamu kecapekan ya ? nginep disini aja..” tawar Navy

“enggak kok.. aku Cuma,,”

“Cuma apa ?”..

“Vy, hari ini kan hari ulang tahun kita. Juga hari kelulusan kita dari bangku sekolah dasar. Aku seneng banget..kita bisa ngerayain hari ulang kita barengan kayak gini. Tapi..”

“tapi apa ? aku juga seneng kok..seneng banget malah”

“aku besok mau ke Itali, buat ngelanjutin sekolah aku. Aku dapet beasiswa karna prestasiku dalam bermain biola. Dan aku nggak mau buang kesempatan ini”

“jadi kamu bakal ninggalin aku.. kamu bakal jauh dari aku” ujar Navy, air matanya mulai menetes dengan perlahan. Ini bagaikan sebuah mimpi, mimpi buruk baginya.
“kamu kan tau kesempatan itu ngga bakal datang dua kali, aku juga nggak mau ninggalin kamu. Kamu mau kan tunggu aku pulang kesini lagi” Navy hanya bisa mengangguk, jujur ia belum dapat menerima semua ini. Kenapa semua ini bisa terjadi di hari mereka ? baru saja kebahagiaan menyelimuti keduanya. Namun semua itu hilang bagaikan ditiup angin. Mengapa waktu harus mengalih ?


END.........

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebatas Luka

Untuk kalian yang menganggap bahwa luka adalah hal yang bisa kalian jadikan bahan becandaan :) Sebatas Luka Hanya sebatas luka yang menurutmu tidak berarti sedikitpun. Setelah semua yang kita lalui, setelah segala kebaikan-kebaikan semu yang kulakukan, setelah segala rasa benci dan cinta yang berkecamuk. Aku tidak bisa memungkiri, bahwa cinta memang mampu mengalahkan segalanya termasuk pedih yang meskipun begini tidak kunjung untuk sembuh. Aku tidak menyalahkan dirimu atas semua yang terjadi padaku, yang kusesalkan hanyalah mengapa aku bisa seterluka ini padahal kita tidak benar-benar sedekat seperti yang kupikir.

Untukmu yang merasa sendiri

Untukmu yang merasa sendiri, Untukmu yang merasa bahwa tidak ada seseorang yang mengerti apa maumu, Untukmu yang merasa bahwa semua orang tidak ada disaat kamu butuh, Untukmu yang merasa bahwa hidupmu hanya persoalan kamu dan juga kamu Aku memahami duka dan lukamu, Aku memahami bagaimana kamu merasa kesepian padahal kamu sedang berada dalam keramaian, tenanglah kamu tidak perlu khawatir. Dukamu akan menguatkanmu. Terluka, Tanpa orang tau dan tanpa orang mengerti. Bahkan dirimu pun tidak mengerti seperti apa rasanya tapi kamu tau bahwa kamu terluka. Batinmu terlalu lemah, kamu tidak bisa berbagi dengan siapapun selain dengan dirimu sendiri dan juga dengan penciptamu tentunya. Berulang kali kamu ingin menangis tapi kamu tidak mampu menunjukkannya pada orang lain. Dan jika air matamu itu tumpah saat itu, aku tau bahwa itu adalah ketidakmampuanmu memendam apa yang sudah lama kamu pendam. Tapi ingatlah bahwa ada Allah yang tidak akan meninggalkanmu, ada Dia yang akan lebih memaham