Sekadar tulisan

Seharusnya ada yang lebih mengerti aku dari sekedar perhatian keluarga. Ada yang lebih mampu memperhatikanku dari sekedar perhatian   biasa. Dan seharusnya aku tak perlu banyak mengharapkannya. Semua datang secara tiba-tiba, tanpa aku minta. Nyata dalam kehidupanku, bukan mimpi ataupun ilusi semata. Tak perlu kusebut siapa orang yang bisa memenuhi semua keinginanku. Sosok yang ada disampingku memberikan kenyamanan lebih dari yang pernah kupinta. Aku ingat waktu itu, jelas saja otakku masih merekam segala kesan termanis yang pernah kamu berikan. Kamu menjadikanku layaknya wanita yang ingin kau bimbing untuk menuju surga bersama langkah kakimu. Terlalu berlebihan memang, tapi inilah yang kurasakan. Bukan sekedar perhatian ke pacar ataupun keluarga. Tapi lebih dari itu, “Yang aku kenal disini cuma kamu, jangan pernah jauh dari aku yaa..” Aku mengutip jelas perkataannya tempo lalu, kupikir sekitar tujuh bulan yang lalu. kalimatnya yang mampu mendesir hatiku seringkali menjad

          TEKA TEKI KEMATIAN Gelap.. Kutaksir ini sekitar pukul sebelas lebih empat puluh tujuh menit malam. Waktu yang cukup malam untuk mahasiswi yang ingin pulang ke rumah seperti aku. Hawa dingin tersirat lembut dikulitku, selain udara malam memang dingin, sore tadi rintikan hujan membasahi stasiun ini. Keadaan sekitar benar-benar mencekam. Hanya ada beberapa penjual yang masih bertahan dengan   dagangannya dipinggir rel kereta. Aku bersama dengan temanku duduk manis disalah satu bangku, untuk menunggu datangnya kereta. Tuuttttt… suara kereta yang kerap kali kudengar saat akan berhenti disebuah stasiun mulai terdengar. Aku tersenyum melihat kereta yang mulai muncul dari ujung sana. Aku berjalan mendekat kearah rel sembari menunggu keretanya mendekat dan berhenti di stasiun.