Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Sepatah kata untuk mereka yang bertopeng

Dalam hidup tidak semua yang difikir baik akan terlihat baik di depan orang lain. Tidak semua terlihat seperti baik-baik saja. Diluar sana, banyak orang yang tidak selalu berkaca jujur pada keadaan, ada kala mereka menutupi sebuah hal yang dianggap seperti topeng dalam hidupnya. Orang baik tidak selamanya baik, kadang mereka menutup dirinya dengan topengnya hanya untuk menjatuhkan orang yang dianggap berada diatasnya. Derajat seseorang bukanlah ukuran kebaikan mereka, hidup berjalan tidak selamanya mengalir mulus seperti air. Kerikil-kerikil kecil mungkin akan menjadi penghalang dalam kehidupan mereka, ini hanya persoalan ketika kebaikan itu tertutup dengan dusta-dusta yang memberikan sepercik nama jelek untuknya. Entah apa yang ada difikiran mereka ketika mengatakan hal yang seharusnya tidak pernah terlontarkan. Ini hanyalah tentang bagaimana menyikapi sikap mereka yang sulit untuk dijelaskan itu, kehidupan bukan hanya milik mereka yang baik, bukan juga milik mereka yang memilih

Untuk kalian yang memilih diam

Terkadang seseorang memilih diam ketika tidak mampu lagi menyampaikan apa yang menjadi keinginannya. Terkadang mereka memutuskan untuk memendamnya sendiri dibanding berbagi dengan orang yang mampu dipercayainya. Dunia terus berputar, siang silih berganti malam. Ada kebahagiaan yang berkecimbung dalam dunia ini sebelum akhirnya akan ada kesedihan yang tidak mereka harapkan. Tidak semua orang mampu menutupi rasa kekecewaannya, tidak semua orang selalu merasa dalam keadaan baik-baik saja meskipun dia mengatakannya sendiri. Terkadang apa yang mereka ingin ucapkan tidak lagi menjadi sebuah kewajiban yang harus dijelaskan. Setiap kejadian yang terjadi selalu memberikan kesan, entah manis ataupun pahit. Entah diinginkan ataupun tidak pernah diharapkan. Tergantung bagaimana kita menganggapnya, karna bukan tidak mungkin apa yang terjadi adalah sebuah kejadian yang kita butuhkan. Tidak ada yang melarang seseorang untuk menjadi diam, hanya karna mereka terlalu lelah, tidak paham lagi harus berka

Teruntuk dia yang hanya memperhatikan nama

Untuk seseorang yang menuntutku untuk mengikuti semua perintahnya. Untuk seseorang yang berhak marah dan berhak menghakimi yang lain. Untuk dia yang sukses membuatku mengatakan “Aku kecewa”. Ketika kecewa levelnya lebih dari sekedar marah, ketika itulah kadang seseorang perlu menjelaskan hal   yang membuat orang lain kecewa. Banyak pertanyaan yang ingin kulontarkan tapi aku mengurungkannya dengan mengunci mulutku rapat-rapat. Tapi jika aku boleh jujur, hari ini aku sangat kecewa. Jika hanya sekali mungkin aku akan memakluminya, tapi jika berulang kali, maaf aku bukan batu.             Kadang terlintas pertanyaan seperti yang tidak masuk akal tapi sangat nyata dalam alam fikiranku. Mengapa hanya dia yang berhak marah? Mengapa hanya mereka yang berhak menjudge dan menghakimi kami? Apa kami begitu tidak berartinya hingga deretan   perjuangan yang tak mudah tak berarti setitik pun dimatamu? Apa kami hanya kalian anggap seperti orang bodoh yang tidak mengerti seluk beluk sebuah perma