Untuk seseorang yang menuntutku untuk
mengikuti semua perintahnya. Untuk seseorang yang berhak marah dan berhak
menghakimi yang lain. Untuk dia yang sukses membuatku mengatakan “Aku kecewa”. Ketika
kecewa levelnya lebih dari sekedar marah, ketika itulah kadang seseorang perlu
menjelaskan hal yang membuat orang lain
kecewa. Banyak pertanyaan yang ingin kulontarkan tapi aku mengurungkannya
dengan mengunci mulutku rapat-rapat. Tapi jika aku boleh jujur, hari ini aku
sangat kecewa. Jika hanya sekali mungkin aku akan memakluminya, tapi jika
berulang kali, maaf aku bukan batu.
Kadang
terlintas pertanyaan seperti yang tidak masuk akal tapi sangat nyata dalam alam
fikiranku. Mengapa hanya dia yang berhak marah? Mengapa hanya mereka yang
berhak menjudge dan menghakimi kami? Apa kami begitu tidak berartinya hingga
deretan perjuangan yang tak mudah tak
berarti setitik pun dimatamu? Apa kami hanya kalian anggap seperti orang bodoh
yang tidak mengerti seluk beluk sebuah permasalahan?
Kadang
aku ingin menuntut lebih, bukan, bukan menuntut, aku hanya sedikit prihatin
pada kondisi yang kuanggap tabuh untuk diperbincangkan. Bahkan sekalipun ada
penjelasan, mungkin mindset ku akan tetap berfikir bahwa dia dan mereka hanyalah
akan menjadi seseorang yang hanya memperhatikan nama bukan menjadi seseorang
yang benar-benar ingin memberikan tanggung jawabnya yang dibutuhkan untukku,
untuk mereka yang merasa terasingkan, dan untuk orang-orang yang telah tertoreh
luka dihatinya.
Terimakasih
Komentar
Posting Komentar