Langsung ke konten utama

Teruntuk dia yang hanya memperhatikan nama



Untuk seseorang yang menuntutku untuk mengikuti semua perintahnya. Untuk seseorang yang berhak marah dan berhak menghakimi yang lain. Untuk dia yang sukses membuatku mengatakan “Aku kecewa”. Ketika kecewa levelnya lebih dari sekedar marah, ketika itulah kadang seseorang perlu menjelaskan hal  yang membuat orang lain kecewa. Banyak pertanyaan yang ingin kulontarkan tapi aku mengurungkannya dengan mengunci mulutku rapat-rapat. Tapi jika aku boleh jujur, hari ini aku sangat kecewa. Jika hanya sekali mungkin aku akan memakluminya, tapi jika berulang kali, maaf aku bukan batu.
            Kadang terlintas pertanyaan seperti yang tidak masuk akal tapi sangat nyata dalam alam fikiranku. Mengapa hanya dia yang berhak marah? Mengapa hanya mereka yang berhak menjudge dan menghakimi kami? Apa kami begitu tidak berartinya hingga deretan  perjuangan yang tak mudah tak berarti setitik pun dimatamu? Apa kami hanya kalian anggap seperti orang bodoh yang tidak mengerti seluk beluk sebuah permasalahan?
            Kadang aku ingin menuntut lebih, bukan, bukan menuntut, aku hanya sedikit prihatin pada kondisi yang kuanggap tabuh untuk diperbincangkan. Bahkan sekalipun ada penjelasan, mungkin mindset ku akan tetap berfikir bahwa dia dan mereka hanyalah akan menjadi seseorang yang hanya memperhatikan nama bukan menjadi seseorang yang benar-benar ingin memberikan tanggung jawabnya yang dibutuhkan untukku, untuk mereka yang merasa terasingkan, dan untuk orang-orang yang telah tertoreh luka dihatinya.

Terimakasih

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WAKTU YANG MENGALIH

WAKTU YANG MENGALIH… 14 february 2000 Perahu Kertas Navy tersenyum melihat album fotonya, gadis kecil ini memang mempunyai sahabat yang sangat menyayanginya. Sahabat yang ia kenal sejak ia berusia tiga tahun. Awal pertemuannya begitu indah, saat itu ia tengah bermain perahu di pantai dan saat itu pula ia bertemu dengan sahabatnya, dan hingga kini ia masih bersahabat dengan Fachri. Fachri, ia memang terlahir dari keluarga yang berkecukupan, namun tak jarang ia tidak mendapatkan kasih sayang  dari orang tuanya. ****     

Untukmu yang merasa sendiri

Untukmu yang merasa sendiri, Untukmu yang merasa bahwa tidak ada seseorang yang mengerti apa maumu, Untukmu yang merasa bahwa semua orang tidak ada disaat kamu butuh, Untukmu yang merasa bahwa hidupmu hanya persoalan kamu dan juga kamu Aku memahami duka dan lukamu, Aku memahami bagaimana kamu merasa kesepian padahal kamu sedang berada dalam keramaian, tenanglah kamu tidak perlu khawatir. Dukamu akan menguatkanmu. Terluka, Tanpa orang tau dan tanpa orang mengerti. Bahkan dirimu pun tidak mengerti seperti apa rasanya tapi kamu tau bahwa kamu terluka. Batinmu terlalu lemah, kamu tidak bisa berbagi dengan siapapun selain dengan dirimu sendiri dan juga dengan penciptamu tentunya. Berulang kali kamu ingin menangis tapi kamu tidak mampu menunjukkannya pada orang lain. Dan jika air matamu itu tumpah saat itu, aku tau bahwa itu adalah ketidakmampuanmu memendam apa yang sudah lama kamu pendam. Tapi ingatlah bahwa ada Allah yang tidak akan meninggalkanmu, ada Dia yang akan lebih memaham

LEBIH DARI INDAH

LEBIH DARI INDAH Yang namanya dihianati itu sakit ! apapun bentuknya, mau yang menghianati keluarga, pacar, sahabat tetep aja sama rasanya, SAKIT ! Gue bingung sama sahabat gue, akhir-akhir ini gue perhatiin dia sombong banget sama gue. Yaya gue emang nggak satu sekolahan sama dia ! rumah pun jauhan ! sekarang, dia sering banget cuekin sms gue, telpon gue pun nggak pernah diangkat sama dia ! emang gue segitu ngeganggunya ya ? sampe-sampe dia tega banget ngelakuin itu ke gue. Gue udah coba  sabar ke dia, gue tetep positive thingking, meski hati gue nggak bilang kayak gitu. Gue inget banget dulu dia pernah bilang, kalo apapun yang terjadi kita nggak boleh sombong dan kita tetep bersahabat forever and ever. And now ? semuanya berubah ! gue ngerasa dia bukan sahabat yang gue kenal dulu dia udah berubah. Bener-bener berubah !