Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Tuhan tolong aku...

Tuhan.... Ketika kubuka kelopak mata, ada ketakutan yang tak bisa kujelaskan dengan untaian kata. Hal yang sebelumnya tak pernah kurasakan sepanjang belasan tahun ini. Di dalam kesepian yang menyelimuti, seperti ada yang mencekat dalam hati. Raga yang tak tahu arti kekuatan sesungguhnya seolah meronta pada kenyataan yang belum pernah terfikir dalam angan. Tuhan... Bolehkah aku tersenyum? Aku ingin tersenyum dalam kesendirian ini. Disini, aku belum menemukan seperti mereka yang menyayangiku, yang mengerti segala yang aku inginkan, yang mengerti bagaimana menyikapiku. Mereka yang egois, mereka seolah memaksaku untuk berdiri sendiri membuatku merasa muak berada ditempat ini. Tuhan... Aku rindu keluargaku yang berada ditempat yang berbeda denganku. Aku rindu mengerjakan segala sesuatu disamping mereka. Aku merindukan mereka, aku ingin pulang Tuhan. Tuhan... Aku rindu sahabat-sahabatku, aku rindu orang-orang yang menyayangiku. Aku rindu segala curahan yang selalu mereka b

Arti sebuah perhatian

            Remaja seringkali mengalami dilema ketika harus berteman dengan lawan jenis. Terlebih perempuan, mereka yang sangat berperasaan soal hati seringkali tidak dapat membedakan antara perhatian biasa maupun perhatian dalam artian cinta. Bahkan kerap menggunakan naluri hati untuk menyikapi hal itu. Padahal tidak selamanya apa yang kita fikirkan sesuai pada kenyataan yang harus kita hadapi. Kebanyakan dari mereka menyalah artikan sebuah perhatian yang diberikan oleh lawan jenis. Mereka terlalu berantusias menanggapi hal yang belum pasti sehingga selalu menganggap bahwa itu cinta. Bukan tidak mengerti akan arti perhatian itu tapi mereka selalu tidak ingin tahu maksud dari perhatian itu. Inilah yang   menjadikan cinta bertepuk sebelah tangan seperti hal yang sudah tidak   asing lagi. Sebenarnya semua itu tidak akan terjadi bila kita tidak salah mengartikannya. Semuanya tergantung bagaimana cara kita menyikapinya,..

Kebohongan tetaplah kebohongan

            Terkadang seseorang terpaksa harus berbohong dengan alasan yang sulit untuk diterima. Kebanyakan dari mereka mengatakan, tidak ada salahnya berbohong jika memang itu untuk kebaikan. Pada dasarnya, berbohong adalah berbohong. Tidak ada yang namanya berbohong untuk kebaikan. Mungkin mereka perlu banyak belajar, bahwa kebohongan tidak akan menimbulkan kebaikan tapi sebaliknya. Seperti apapun kenyataan yang harus dihadapi, walaupun menyakitkan, kenyataan tetaplah kenyataan. Dan bahkan terlalu ironis jika kenyataan itu harus dimanipulasi oleh kebohongan yang sama sekali tidak bertanggung jawab. Berbohong untuk kebaikan hanya akan menimbulkan masalah baru yang jauh lebih menyakitkan dari kenyataan yang pahit itu. Apalagi mereka mengatakan “ini demi kebaikan kamu”. Seperti orang munafik, mereka hanya takut pada kenyataan yang akan dihadapi. Sepicik bahkan sependek jalan fikirannya jika mereka memilih berbohong dengan alasan untuk kebaikan.

Saat Kebaikan Seseorang Tidak Dihargai

            Saat kebaikan seseorang tidak dihargai, saat itulah seseorang akan merasa bahwa dirinya sudah tidak lagi   diharapkan hadi menghirup udara dunia. Terkadang seseorang bersikap egois bahkan dengan ringan hatinya mudah mencampakkan orang lain. Mereka akan dengan mudahnya menganggap bahwa dialah yang paling sempurna, dan orang lain hanyalah menumpang pada kehidupannya dengan kesalahan yang bertumpuk-tumpuk.             Jika didunia ini hanyalah diperuntukkan untuk orang yang tidak pernah membuat kesalahan, maka tidak mungkin Tuhan memberikan pintu taubat untuk setiap umatnya. Dan jika didunia ini hanya berisi orang-orang yang penuh dengan kesalahan, maka Tuhan tidak mungkin mengingatkan mereka melalui makhluk-Nya yang lain. semua yang ada didunia ini hanyalah milik-Nya semata yang sewaktu-waktu bisa saja diambil dengan paksa.             Sebuah kebaikan, walau sekecil apapun alangkah baiknya bila kebaikan itu dihargai. Seseorang juga punya hati dan perasaan yang sewakt

Kemana kebahagiaan itu?

         sad story antara keluarga dan juga cinta yang tak berbalass...    Ketika kita sudah tidak lagi saling memperhatikan, ketika itulah aku harus berhenti untuk mencintaimu. Aku tidak pernah menyangka sebelumnya, perjuangan cintaku harus berakhir sebelah tangan. Rasanya sangat berat bagiku untuk berhenti memberikan perhatian untukmu, tapi hatiku juga lelah memperjuangkan semuanya sendirian. Belasan bulan sama sekali tidak ada artinya untukmu, terlebih untuk cintaku yang mungkin tak pernah kamu anggap. Ingin rasanya aku meronta, aku menyesal, menyesal pernah mencintaimu. Seharusnya aku tau sejak awal, bahwa hubungan kita tidak akan mungkin lebih dari teman. Mungkin berat bagiku, andaikan aku mengatakannya, dapat kupastikan kamu akan lebih bisa menghargai perasaanku.             Semuanya mengingatkanku akan pernah hadirnya dirimu, kamu seperti bayangan yang tak dapat kusentuh. Kamu datang dan pergi sesuka hati. Seenak hati kamu memainkan perasaanku tanpa sebuah alasan yang