Tuhan....
Ketika kubuka
kelopak mata, ada ketakutan yang tak bisa kujelaskan dengan untaian kata. Hal yang
sebelumnya tak pernah kurasakan sepanjang belasan tahun ini. Di dalam kesepian
yang menyelimuti, seperti ada yang mencekat dalam hati. Raga yang tak tahu arti
kekuatan sesungguhnya seolah meronta pada kenyataan yang belum pernah terfikir
dalam angan.
Tuhan...
Bolehkah aku
tersenyum? Aku ingin tersenyum dalam kesendirian ini. Disini, aku belum
menemukan seperti mereka yang menyayangiku, yang mengerti segala yang aku
inginkan, yang mengerti bagaimana menyikapiku. Mereka yang egois, mereka seolah
memaksaku untuk berdiri sendiri membuatku merasa muak berada ditempat ini.
Tuhan...
Aku rindu
keluargaku yang berada ditempat yang berbeda denganku. Aku rindu mengerjakan
segala sesuatu disamping mereka. Aku merindukan mereka, aku ingin pulang Tuhan.
Tuhan...
Aku rindu
sahabat-sahabatku, aku rindu orang-orang yang menyayangiku. Aku rindu segala
curahan yang selalu mereka berikan. Sekali lagi kukatakan, Tuhan aku merasa
seperti tidak ada yang menyayangiku lagi.
Aku tahu,
waktu yang begitu berharga dulu terbuang sia-sia hingga akhirnya aku merindukan
semuanya. Begitu banyak yang kurindukan, aku ingin mengulang semua kisah lalu,
aku ingin kembali menari-nari dalam kenyataan masa lalu. Meskipun pahit, tapi
aku menyukainya Tuhan, aku merindukannya, aku merasakan semua itu sebagai kesan
yang tak pernah bisa kulupakan.
Tuhan..
Ingin kuceritakan
pada mereka semua. Pada keluargaku, pada sahabatku, pada orang-orang yang
kusayangi. Setiap pagi, aku selalu menangis. Entah apa yang memecah tangisanku,
sebuah tangisan tanpa sebab, sebuah tangisan yang tak bisa kujelaskan. Tapi
keinginanku seakan takbisa kuwujudkan. Aku terlalu takut, aku takut mereka
mengkhawatirkanku, bahkan aku takut mereka tidak bisa lagi kujadikan tempat
berbagi rasaku saat ini.
Tuhan...
Beri tahu
aku apa yang terjadi padaku...
Komentar
Posting Komentar