Langsung ke konten utama

Sekali lagi aku salah,

Sekali lagi aku salah.

Rasanya,
Setelah bersusah payah meyakinkan hati, setelah enam tahun berusaha untuk mengikhlaskan orang yang ternyata bukan jodohku, setelah berusaha menerima kenyataan bahwa dia lebih memilih orang lain untuk menjadi teman hidupnya, setelah bersusah payah kembali membuka hati atas semua yang sudah terjadi.  Tapi yang terjadi sekarang?:') sekali lagi aku salah, berusaha meyakinkan hati bahwa denganmu akan kutemui kebahagiaan, berusaha meyakinkan hati bahwa setelah berhasil mengikhlaskannya, aku berharap tanpa menjadikanmu sebagai pelampiasan, aku kembali menaruh harapan, bahwa mungkin denganmu pencarian terakhirku. Terlalu banyak berharap denganmu rupanya se-menyakitkan ini,

Rasanya masih sulit untuk kuterima bahwa kamu yang membuatku istimewa kemarin, tapi hari ini seolah lupa dan menganggapku bukan siapa-siapa, dan bodohnya aku kembali terlanjur meletakkan perasaan padamu. Berusaha membuka hati untukmu bukanlah hal yang mudah, aku harus memastikan bahwa kamu bukanlah pelampiasanku, aku harus memastikan bahwa sebelum menaruh harapan denganmu, aku harus sembuh dari lukaku terlebih dahulu. Dan setelah semuanya, yang terjadi sekarang, aku terluka, dan sekarang karnamu.

Kamu, seseorang yang kuharapkan dengan penuh pengharapan pada akhirnya hanya menjadi alasan untuk aku kecewa sekali lagi. Kamu yang kupikir mampu menutup lukaku yang hampir sembuh, nyatanya hanya menambah goresan luka dihati. Kamu, temanku yang pada akhirnya mengecewakanku. Sekali lagi, harapanku salah, sia-sia belaka.

Jujur, aku tidak tau apa yang membuatmu berubah. Mungkin ya, aku yang tidak mengerti, aku yang tidak mengenalmu. Karna nyatanya, kemarin mungkin aku merasa menjadi orang yang sangat mengenalmu, tapi hari ini seolah aku tidak mengerti tentangmu, aku buta tentangmu.

Kemudian sekarang, untuk apa? Untuk apa aku memperjuangkan semuanya sendirian? Untuk apa aku memperjuangkan orang yang tidak ingin melangkah maju denganku? Untuk apa lagi aku berjuang demi kamu, sedang kamu tidak paham bahwa sedang diperjuangkan.

Semua memang salahku, berharap padamu, padahal aku tau bahwa berharap pada manusia adalah seburuk-buruknya harapan. Aku harus siap pada risiko sakit akan patahnya harapanku. Sekali lagi aku merasakan rasa sakit dari harapanku. Sekali lagi aku terluka.

Sudah berulang kali, setiap aku berharap pada manusia hanya rasa sakit yang kudapatkan. Tapi bodohnya aku masih saja mengulang kesalahan yang sama, iya, berharap pada manusia, dan sekarang, kamulah yang sedang kuharapkan:')


Sebuah tulisan lama yang baru berani untuk dibagikan, tentang kamu, selamat, kamu sudah menjadi bagian dari tulisanku, meski pada akhirnya kita hanya dipertemukan sebagai teman,-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WAKTU YANG MENGALIH

WAKTU YANG MENGALIH… 14 february 2000 Perahu Kertas Navy tersenyum melihat album fotonya, gadis kecil ini memang mempunyai sahabat yang sangat menyayanginya. Sahabat yang ia kenal sejak ia berusia tiga tahun. Awal pertemuannya begitu indah, saat itu ia tengah bermain perahu di pantai dan saat itu pula ia bertemu dengan sahabatnya, dan hingga kini ia masih bersahabat dengan Fachri. Fachri, ia memang terlahir dari keluarga yang berkecukupan, namun tak jarang ia tidak mendapatkan kasih sayang  dari orang tuanya. ****     

Sebatas Luka

Untuk kalian yang menganggap bahwa luka adalah hal yang bisa kalian jadikan bahan becandaan :) Sebatas Luka Hanya sebatas luka yang menurutmu tidak berarti sedikitpun. Setelah semua yang kita lalui, setelah segala kebaikan-kebaikan semu yang kulakukan, setelah segala rasa benci dan cinta yang berkecamuk. Aku tidak bisa memungkiri, bahwa cinta memang mampu mengalahkan segalanya termasuk pedih yang meskipun begini tidak kunjung untuk sembuh. Aku tidak menyalahkan dirimu atas semua yang terjadi padaku, yang kusesalkan hanyalah mengapa aku bisa seterluka ini padahal kita tidak benar-benar sedekat seperti yang kupikir.

Untukmu yang merasa sendiri

Untukmu yang merasa sendiri, Untukmu yang merasa bahwa tidak ada seseorang yang mengerti apa maumu, Untukmu yang merasa bahwa semua orang tidak ada disaat kamu butuh, Untukmu yang merasa bahwa hidupmu hanya persoalan kamu dan juga kamu Aku memahami duka dan lukamu, Aku memahami bagaimana kamu merasa kesepian padahal kamu sedang berada dalam keramaian, tenanglah kamu tidak perlu khawatir. Dukamu akan menguatkanmu. Terluka, Tanpa orang tau dan tanpa orang mengerti. Bahkan dirimu pun tidak mengerti seperti apa rasanya tapi kamu tau bahwa kamu terluka. Batinmu terlalu lemah, kamu tidak bisa berbagi dengan siapapun selain dengan dirimu sendiri dan juga dengan penciptamu tentunya. Berulang kali kamu ingin menangis tapi kamu tidak mampu menunjukkannya pada orang lain. Dan jika air matamu itu tumpah saat itu, aku tau bahwa itu adalah ketidakmampuanmu memendam apa yang sudah lama kamu pendam. Tapi ingatlah bahwa ada Allah yang tidak akan meninggalkanmu, ada Dia yang akan lebih memaham