Langsung ke konten utama

Wisuda di waktu yang tepat, bukan tepat waktu:")

First time aku nulis beginian, yang mau baca silahkan, yang gamau pun juga gamasalah. Yang penting berhentilah bertanya kalau kalian tidak mengerti bagaimana keadaannya. Tapi jika aku bisa minta, bacalah ini sampai akhir, biar kalian mengerti.

Aku mau nulis beginian karna aku pun udah lelah dengan pertanyaan-pertanyaan kalian yang seharusnya tidak perlu ditanyakan berulang-ulang.
Lelah menjelaskan kenapa belum wisuda, kerja dimana, kapan nikah dan embel embel lainnya. Sedih ketika mereka yang gatau harus bilang "lama amat wisudanyaa, lama amat lulusnya"

Gaada orang yang gapengen lulus dan wisuda tepat waktu, ngga hanya temen-temen angkatanku, kakak tingkat diatas kami pun demikian. Kalau kalian gamau mengerti tentang sistem yang ada di jurusan kami lebih baik doakan saja dibanding sibuk bertanya kapan wisuda dan hanya kapan wisuda.

Udah semester berapa? Oh udah mau lulus yaa berarti? Oke biar aku jelaskan sedikit. What do you think about kita-kita yang udah ada diatas semester sembilan ini? Apakah kami terlihat seperti anak malas yang sudah sebanyak ini semesternya tapi masih aja belum ambil skripsi? Apa kami terlihat tidak peduli pada perkuliahan kami hingga sampai detik ini kami belum juga daftar wisuda? Apa kami terlihat seperti mahasiswa yang cuma main-main saja dan tidak memikirkan masa depan hingga sampai detik ini pun kami belum mengajukan lamaran pekerjaan? Apa kalian berfikir bahwa kami tidak mempedulikan umur kami yang semakin lama semakin bertambah banyak?


Sudah cukup memikirkan segala hal tentang kami dan men-judge begitu saja tanpa memahami bagaimana kehidupan kami?
Kehidupan perkuliahan kami tidak se-simple itu, you know? Di jurusan ini ada sebuah sistem dimana tidak semua permasalahan bisa dilihat dalam ruang lingkup yang sempit, semuanya luas dan rumit untuk hanya sekedar dijelaskan. Tapi itu realita, realitanya kami terlibat dalam sebuah sistem dan mau tidak mau kami harus mengikuti sistem itu. Aku tidak ingin mendramatisir keadaan kami, dan untuk kalian yang berfikir "ah jurusan itu doang, di luar sana banyak tuh yang jurusan kayak gitu tapi bisa lulus tepat waktu, its mean kurang dari lima tahun"


Disini ada banyak hal yang tidak semua bisa dianggap remeh, dan tidak semua jalan terlihat mulus. Well, aku mengapresiasi kalian yang selalu bilang "kamu belum lulus karna apa? Kendalanya apa? Oh ribet yaa disana, banyak yaa yang dikerjain, aku bisa bantu apa? Sini biar aku bantu atau aku doain semoga kamu cepet lulus yaa cepet wisuda, terus cepet dapet kerja". Terima kasih, semoga harapan dan doa-doa kalian dikabulkan aamiin insyaAllah.

Okee maybe bukan hanya dijurusan kami yang banyak kendala untuk menuju wisuda, dijurusan lain pun demikian. Ada banyak faktor.

Kalau untuk perkuliahan banyak kok yang udah kelar kuliahnya dari kapan hari, aku pun udah kelar kuliah dari semester tujuh. Tapi kenapa belum wisuda sampai detik ini? Karna semua gasesederhana itu!

Ada yang namanya kerja praktik, ada yang namanya penelitian, dan ada yang namanya tugas akhir. Dan ketiga itu adalah hal yang berbeda, laporan yang berbeda, kendala yang berbeda, dosen pembimbing yang berbeda, dosen penguji yang berbeda, dan bahkan 'partner' yang berbeda. Siapa bilang kalau partner-an itu ngerjainnya bareng-bareng? BIG NO! Disini ngga gitu yes, partner itu cuma temen mencurahkan keluh kesah, temen bertukar pikiran, temen seperjuangan, tapi bukan temen di laporan yang sama. Its mean kita disini tetep alone, nama yang ditulis di laporan itu cuma satu, bukan nama kita+partner, dan isi laporan kita pun beda sama punya partner, mungkin cuma satu dua lembar sama, bagian pra kata contohnya:) sisanya jangan diharapkan.

Dan ketiga laporan itu gabisa diselesaikan dalam jangka waktu tiga semester. Kalau misalkan ngga percaya silahkan survey sendiri di jurusan aku di universitas aku. Butuh berkali-kali ambil mata kuliah itu, bahkan butuh 3-5 kali pengambilan atau bahkan lebih.

Bisa dihitung pakai jari berapa banyak mahasiswa jurusanku yang lulus tepat waktu, di universitas aku yaa.. Maybe hanya 3 mahasiswa yang bisa lulus kurang dari lima tahun per angkatan. Sisanya yaa you know, ada yang harus lewatin 11 semester bahkan ada yang sampai 15 semester. Terdengar aneh kan di telinga kalian? But, that's reality!

Dan ya, jangan harap kita bisa barengan satu angkatan wisuda. Boro-boro satu angkatan, satu periode pun yang wisuda paling cuma 2,3-5 orang, mentok-mentok paling banyak 12-13 orang (itupun gabung dengan angkatan lain):)

Kenapa bisa gitu? Karna ya, ada banyak kendala untuk menyusun tiga laporan itu. Kendala dalam diri kita sendiri ketika kita lagi di titik jenuh dan rasanya pengen udahan aja tapi ngga sanggup. Dan faktor luar yang meliputi dosen, lingkungan, dan tentunya sebuah sistem yang aku sendiri ngga bisa menjelaskan disini, dan buat kalian yang berada di satu tempat denganku kalian pasti paham apa maksudku. Kendala kami berbeda-beda, ketika kami ingin mengusahakan semuanya cepat, tapi keadaan memaksa sebaliknya, dan mau tidak mau kami mengikuti jalannya takdir yang ntah pada akhirnya akan menuntun kami kemana.

Back to topic, kenapa belum wisuda juga? Percayalah teman-temanku yang sering menanyakan ini, aku tau maksud kalian baik dengan ingin mengetahui sejauh apa perkembangan perkuliahanku. Tapi tolong, ketika aku udah menjawab pertanyaan itu sekali dan menjelaskan semuanya, tolong jangan tanya lagi, untuk kami yang sering diberikan pertanyaan ini apalagi ketika kami sudah berada di masa di mana seharusnya kita sudah di wisuda, ini sangat mengganggu, dan maaf kami sangat emosional ketika dihadapi dengan pertanyaan semacam ini.

Kami pun ingin diwisuda, kami pun ingin berkumpul bersama kalian di dunia yang sesungguhnya. Tapi apa daya, kami sudah berusaha mengusahakan semuanya agar tepat waktu, kami mengusahakan agar ketika kalian bertanya kapan wisuda, kami bisa menjawab "besok rabu aku wisuda, datang ya". Tapi kalau misalkan belum takdir dan waktunya yaaa kami bisa apa? Aku pribadi hanya minta, doakan saja secepatnya.

Percayalah..
Aku, teman-temanku, dan semua yang merasakan keadaan ini kelak akan diwisuda di waktu yang tepat,  bukan tepat waktu.


Komentar

  1. YaAllahhh 😭😭😭

    BalasHapus
  2. Keep positif thinking zul. U can do it. Best do it. Mreka tdk tau perjuangan mu sprti apa. Yg mreka tau appn bntuk T.A it instan sprti mreka..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

WAKTU YANG MENGALIH

WAKTU YANG MENGALIH… 14 february 2000 Perahu Kertas Navy tersenyum melihat album fotonya, gadis kecil ini memang mempunyai sahabat yang sangat menyayanginya. Sahabat yang ia kenal sejak ia berusia tiga tahun. Awal pertemuannya begitu indah, saat itu ia tengah bermain perahu di pantai dan saat itu pula ia bertemu dengan sahabatnya, dan hingga kini ia masih bersahabat dengan Fachri. Fachri, ia memang terlahir dari keluarga yang berkecukupan, namun tak jarang ia tidak mendapatkan kasih sayang  dari orang tuanya. ****     

Sebatas Luka

Untuk kalian yang menganggap bahwa luka adalah hal yang bisa kalian jadikan bahan becandaan :) Sebatas Luka Hanya sebatas luka yang menurutmu tidak berarti sedikitpun. Setelah semua yang kita lalui, setelah segala kebaikan-kebaikan semu yang kulakukan, setelah segala rasa benci dan cinta yang berkecamuk. Aku tidak bisa memungkiri, bahwa cinta memang mampu mengalahkan segalanya termasuk pedih yang meskipun begini tidak kunjung untuk sembuh. Aku tidak menyalahkan dirimu atas semua yang terjadi padaku, yang kusesalkan hanyalah mengapa aku bisa seterluka ini padahal kita tidak benar-benar sedekat seperti yang kupikir.

Untukmu yang merasa sendiri

Untukmu yang merasa sendiri, Untukmu yang merasa bahwa tidak ada seseorang yang mengerti apa maumu, Untukmu yang merasa bahwa semua orang tidak ada disaat kamu butuh, Untukmu yang merasa bahwa hidupmu hanya persoalan kamu dan juga kamu Aku memahami duka dan lukamu, Aku memahami bagaimana kamu merasa kesepian padahal kamu sedang berada dalam keramaian, tenanglah kamu tidak perlu khawatir. Dukamu akan menguatkanmu. Terluka, Tanpa orang tau dan tanpa orang mengerti. Bahkan dirimu pun tidak mengerti seperti apa rasanya tapi kamu tau bahwa kamu terluka. Batinmu terlalu lemah, kamu tidak bisa berbagi dengan siapapun selain dengan dirimu sendiri dan juga dengan penciptamu tentunya. Berulang kali kamu ingin menangis tapi kamu tidak mampu menunjukkannya pada orang lain. Dan jika air matamu itu tumpah saat itu, aku tau bahwa itu adalah ketidakmampuanmu memendam apa yang sudah lama kamu pendam. Tapi ingatlah bahwa ada Allah yang tidak akan meninggalkanmu, ada Dia yang akan lebih memaham