Berat. Terkadang apa yang kita anggap baik, belum tentu baik di mata Allah. Apa yang kita harapkan, belum tentu sama dengan yang Allah inginkan. Mencintai seseorang dalam diam bukanlah sebuah kesalahan, tapi pilihan. Seperti aku yang pernah mencintainya begitu dalam, aku pun pernah terluka lebih dalam, hingga aku tidak mengerti bagaimana caraku berhenti mencintaimu.
Aku pernah mendoakannya dalam dialog-ku dengan Allah, bahkan di sepertiga malam terakhirnku, tapi nyatanya hari ini pun aku akan mengatakan bahwa sejauh ini keinginanku bukanlah yang terbaik menurut Allah. Aku berhati-hati soal cinta, mencintainya pun kukemas secara apik tapi nyatanya semuanya rusak dan membuat rasaku kembali berantakan.
Ketika aku memilih untuk mencintainya, aku pun tau apapun resikonya, termasuk menerima kenyataan bahwa dia tidak akan mengerti selama aku masih tetap diam. Tapi diamku, diammu, dan ego kita rupanya menjadi persoalan yang harus kuhadapi-sendirian. Kamu yang mampu membuatku jatuh cinta, kamu juga yang terlalu mahir menghancurkan hatiku. Salahku yang tetap diam meski keadaan memaksa sebailiknya, namun aku tak mampu, aku tak sanggup.
Apa lagi yang bisa aku lakukan selain mengikhlaskan apa yang pernah menjadi masa laluku? Apa yang lebih baik dari mengikhlaskan yang telah pergi? Sekali lagi akan kukatakan bahwa sebaik-baiknya merelakan adalah mengikhlaskan kepergianmu yang telah menjadi bagian dari kehidupanku. Untuk mengikhlaskanmu, mungkin aku tidak mudah, mungkin aku memerlukan beberapa waktu, tapi pelan-pelan kelak aku akan melupakan kisah yang tidak pernah kita mulai sebelumnya-aku hanya mencintaimu.
Untuk kalian yang mempunyai kisah serupa, aku tidak akan menyarankan untuk melupakan masa lalu, tapi berdamailah pada masa lalu, berusaha memaafkan apa yang telah dia lakukan, dan berusaha mengikhlaskan kepergiannya adalah hal terbaik untuk kesehatan hati kalian. Lagi, akan kukatakan bahwa kalian harus bersyukur mempunyai kisah tersebut, masa lalu yang kamu benci itu kelak akan menjadi suatu pembelajaran yang akan menguatkan kamu, kamu akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat, yang lebih tangguh pada setiap permasalahan karna kamu pernah terluka begitu dalam. Lukamu adalah kekuatanmu, jangan pernah menyalahkan dia yang tidak bisa menerima keadaanmu atau bahkan yang tidak mengerti apapun yang kamu rasakan, kamu dikecewakan begitu dalam itu hanya karna kamu berharap padanya, biar kuingatkan bahwa seburuk-buruknya pengharapan adalah berharap pada manusia.
Aku hanya ingin mengatakan bahwa setiap orang punya kisah uniknya sendiri, baik terluka ataupun bahagia, kamu berhak menentukannya sendiri. Kamu mungkin pernah terluka begitu dalam atas kepergiannya, atas sikapnya yang tidak bisa kamu mengerti, kamu terluka akan keputusannya meninggalkanmu sebelum dia tau bahwa kamu sangat mencintainya. Kamu berusaha menutup hati untuk orang lain, berlarut dalam kesedihanmu, dan kamu terpuruk pada masa lalu yang kamu anggap kelam. Padahal kenyataannya tidak semenyedihkan itu.
Kita bisa bercerita sejenak, bertukar pikiran dan membuat keputusan untuk hidupmu, sederhananya kamu harus berbagi ceritamu. Tidak selamanya yang kamu pendam itu baik, kamu butuh teman cerita. Untuk kalian yang pernah terluka, luka itu bisa sembuh tanpa perlu mencari pelarian untuk melupakan masa lalu kalian. Masa lalu bukanlah hal yang seharusnya kalian lupakan seburuk apapun itu, kamu tau itu adalah bagian dari rangkaian kehidupan yang Allah takdirkan untukmu.
Aku pernah mendoakannya dalam dialog-ku dengan Allah, bahkan di sepertiga malam terakhirnku, tapi nyatanya hari ini pun aku akan mengatakan bahwa sejauh ini keinginanku bukanlah yang terbaik menurut Allah. Aku berhati-hati soal cinta, mencintainya pun kukemas secara apik tapi nyatanya semuanya rusak dan membuat rasaku kembali berantakan.
Ketika aku memilih untuk mencintainya, aku pun tau apapun resikonya, termasuk menerima kenyataan bahwa dia tidak akan mengerti selama aku masih tetap diam. Tapi diamku, diammu, dan ego kita rupanya menjadi persoalan yang harus kuhadapi-sendirian. Kamu yang mampu membuatku jatuh cinta, kamu juga yang terlalu mahir menghancurkan hatiku. Salahku yang tetap diam meski keadaan memaksa sebailiknya, namun aku tak mampu, aku tak sanggup.
Apa lagi yang bisa aku lakukan selain mengikhlaskan apa yang pernah menjadi masa laluku? Apa yang lebih baik dari mengikhlaskan yang telah pergi? Sekali lagi akan kukatakan bahwa sebaik-baiknya merelakan adalah mengikhlaskan kepergianmu yang telah menjadi bagian dari kehidupanku. Untuk mengikhlaskanmu, mungkin aku tidak mudah, mungkin aku memerlukan beberapa waktu, tapi pelan-pelan kelak aku akan melupakan kisah yang tidak pernah kita mulai sebelumnya-aku hanya mencintaimu.
Untuk kalian yang mempunyai kisah serupa, aku tidak akan menyarankan untuk melupakan masa lalu, tapi berdamailah pada masa lalu, berusaha memaafkan apa yang telah dia lakukan, dan berusaha mengikhlaskan kepergiannya adalah hal terbaik untuk kesehatan hati kalian. Lagi, akan kukatakan bahwa kalian harus bersyukur mempunyai kisah tersebut, masa lalu yang kamu benci itu kelak akan menjadi suatu pembelajaran yang akan menguatkan kamu, kamu akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat, yang lebih tangguh pada setiap permasalahan karna kamu pernah terluka begitu dalam. Lukamu adalah kekuatanmu, jangan pernah menyalahkan dia yang tidak bisa menerima keadaanmu atau bahkan yang tidak mengerti apapun yang kamu rasakan, kamu dikecewakan begitu dalam itu hanya karna kamu berharap padanya, biar kuingatkan bahwa seburuk-buruknya pengharapan adalah berharap pada manusia.
Aku hanya ingin mengatakan bahwa setiap orang punya kisah uniknya sendiri, baik terluka ataupun bahagia, kamu berhak menentukannya sendiri. Kamu mungkin pernah terluka begitu dalam atas kepergiannya, atas sikapnya yang tidak bisa kamu mengerti, kamu terluka akan keputusannya meninggalkanmu sebelum dia tau bahwa kamu sangat mencintainya. Kamu berusaha menutup hati untuk orang lain, berlarut dalam kesedihanmu, dan kamu terpuruk pada masa lalu yang kamu anggap kelam. Padahal kenyataannya tidak semenyedihkan itu.
Kita bisa bercerita sejenak, bertukar pikiran dan membuat keputusan untuk hidupmu, sederhananya kamu harus berbagi ceritamu. Tidak selamanya yang kamu pendam itu baik, kamu butuh teman cerita. Untuk kalian yang pernah terluka, luka itu bisa sembuh tanpa perlu mencari pelarian untuk melupakan masa lalu kalian. Masa lalu bukanlah hal yang seharusnya kalian lupakan seburuk apapun itu, kamu tau itu adalah bagian dari rangkaian kehidupan yang Allah takdirkan untukmu.
Komentar
Posting Komentar