-tentang kita yang tidak pernah ingin memulai sebuah cerita-
Ini bukan tentang siapa kita, tapi ini
tentang aku dan kamu yang belum mampu menjadi kita. Kita seperti melangkah
ditengah lautan, mencoba berdiri tapi tidak mampu untuk meraih. Kita selalu
saja diam pada ego masing-masing, kamu selalu saja diam—berpura-pura tidak
menyadari akan lirikan kecil yang terlontar dimataku, dan lagi—aku selalu diam
ketika pandangan mata kita tidak sengaja bertemu untuk yang kesekian kali. Yang
mengerti bagaimana perasaan kita, hanyalah kita dan Dia, bukan mereka. Ini
hanya tentang kita, tidak peduli seperti apa kita saling diam, yang jelas kita
mencoba nyaman pada posisi kita masing-masing. Seolah hanyalah fatamorgana
ketika apa yang sangat aku inginkan mungkin bukanlah keinginanmu. Tidak ada
yang mengerti akan kita, tidak ada yang mengerti bagaimana perasaan kita, yang
aku mengerti hanyalah kita saling diam dalam pandangan mata kita. Kita selalu
seperti ini, saling menghindar satu sama lain, dan lagi-lagi aku hanya bisa
diam menyadari akan ego kita masing-masing. Entah kamu yang takut memulai, atau
aku yang masih ragu akan rasa ini, hingga suatu saat nanti takdir yang akan
menjawab, apakah kita akan menjadi kita atau tetap melangkah sendiri seperti
aku dan kamu. Dan ini hanyalah tentang perasaan kita yang masih belum jelas
bagaimana akhirnya.
Teruntuk pandangan mata yang selalu
bertemu.
Komentar
Posting Komentar