Langsung ke konten utama

Ini Tentang Kita



-tentang kita yang tidak pernah ingin memulai sebuah cerita-

Ini bukan tentang siapa kita, tapi ini tentang aku dan kamu yang belum mampu menjadi kita. Kita seperti melangkah ditengah lautan, mencoba berdiri tapi tidak mampu untuk meraih. Kita selalu saja diam pada ego masing-masing, kamu selalu saja diam—berpura-pura tidak menyadari akan lirikan kecil yang terlontar dimataku, dan lagi—aku selalu diam ketika pandangan mata kita tidak sengaja bertemu untuk yang kesekian kali. Yang mengerti bagaimana perasaan kita, hanyalah kita dan Dia, bukan mereka. Ini hanya tentang kita, tidak peduli seperti apa kita saling diam, yang jelas kita mencoba nyaman pada posisi kita masing-masing. Seolah hanyalah fatamorgana ketika apa yang sangat aku inginkan mungkin bukanlah keinginanmu. Tidak ada yang mengerti akan kita, tidak ada yang mengerti bagaimana perasaan kita, yang aku mengerti hanyalah kita saling diam dalam pandangan mata kita. Kita selalu seperti ini, saling menghindar satu sama lain, dan lagi-lagi aku hanya bisa diam menyadari akan ego kita masing-masing. Entah kamu yang takut memulai, atau aku yang masih ragu akan rasa ini, hingga suatu saat nanti takdir yang akan menjawab, apakah kita akan menjadi kita atau tetap melangkah sendiri seperti aku dan kamu. Dan ini hanyalah tentang perasaan kita yang masih belum jelas bagaimana akhirnya.

Teruntuk pandangan mata yang selalu bertemu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WAKTU YANG MENGALIH

WAKTU YANG MENGALIH… 14 february 2000 Perahu Kertas Navy tersenyum melihat album fotonya, gadis kecil ini memang mempunyai sahabat yang sangat menyayanginya. Sahabat yang ia kenal sejak ia berusia tiga tahun. Awal pertemuannya begitu indah, saat itu ia tengah bermain perahu di pantai dan saat itu pula ia bertemu dengan sahabatnya, dan hingga kini ia masih bersahabat dengan Fachri. Fachri, ia memang terlahir dari keluarga yang berkecukupan, namun tak jarang ia tidak mendapatkan kasih sayang  dari orang tuanya. ****     

Sebatas Luka

Untuk kalian yang menganggap bahwa luka adalah hal yang bisa kalian jadikan bahan becandaan :) Sebatas Luka Hanya sebatas luka yang menurutmu tidak berarti sedikitpun. Setelah semua yang kita lalui, setelah segala kebaikan-kebaikan semu yang kulakukan, setelah segala rasa benci dan cinta yang berkecamuk. Aku tidak bisa memungkiri, bahwa cinta memang mampu mengalahkan segalanya termasuk pedih yang meskipun begini tidak kunjung untuk sembuh. Aku tidak menyalahkan dirimu atas semua yang terjadi padaku, yang kusesalkan hanyalah mengapa aku bisa seterluka ini padahal kita tidak benar-benar sedekat seperti yang kupikir.

Untukmu yang merasa sendiri

Untukmu yang merasa sendiri, Untukmu yang merasa bahwa tidak ada seseorang yang mengerti apa maumu, Untukmu yang merasa bahwa semua orang tidak ada disaat kamu butuh, Untukmu yang merasa bahwa hidupmu hanya persoalan kamu dan juga kamu Aku memahami duka dan lukamu, Aku memahami bagaimana kamu merasa kesepian padahal kamu sedang berada dalam keramaian, tenanglah kamu tidak perlu khawatir. Dukamu akan menguatkanmu. Terluka, Tanpa orang tau dan tanpa orang mengerti. Bahkan dirimu pun tidak mengerti seperti apa rasanya tapi kamu tau bahwa kamu terluka. Batinmu terlalu lemah, kamu tidak bisa berbagi dengan siapapun selain dengan dirimu sendiri dan juga dengan penciptamu tentunya. Berulang kali kamu ingin menangis tapi kamu tidak mampu menunjukkannya pada orang lain. Dan jika air matamu itu tumpah saat itu, aku tau bahwa itu adalah ketidakmampuanmu memendam apa yang sudah lama kamu pendam. Tapi ingatlah bahwa ada Allah yang tidak akan meninggalkanmu, ada Dia yang akan lebih memaham