ini puisi tentang sebuah kekecewaan karna someone yang menusuk hati...
pertemanan yang suci harus terbungkus lumpur yang menyayat hati...
selamat memabaca:)
HENING DALAM LUKA
Saat langit berteriak gemuruh
Awan hitam mulai menguasai alam
Terkoyak merintih perih
Dan waktu seakan terhenti
Dinding kamar memberontak keras
Lantai berbisik mendesak jiwa
Raga terpojok dalam sudut ruang gelap
Kemanakah rembulan malam ?
Kala itu semua memori berputar
Bernostalgia pada masa yang terlewat
Dan bayangan hitam menutup mata
Bagai rusuk terperangkap oleh penyakit ganas
Seperti berjantung dua
Lembut selembut salju
Dan keras sekeras batu
Dan aku tak mengerti teka-teki ini !
Ketika mentari senja menghilang
Awan kelabu runtuh menyisakan abu
Secarik asa kehilangan cahaya
Siapa yang pantas disalahkan ?
Kalian fikir aku bersama mereka untuk siapa ?
Kalian fikir aku bahagia dihusap bagaikan debu?
Aku bukan angin lalu yang bisa kalian hempas
Aku bukan layangan yang bisa kalian tarik ulur
Tapi aku merasa,
aku bagaikan alah limau dalam benalu
Tak mengertikah kalian walau setitik nila ?
Tidak ! kalian tak mengerti
Tak kudapat angan dalam bayang
Tak ada kata terucap
Tak ada cahaya dalam gelap
Semua hambar, pahit, terasa menyakitkan
Hingga tiba waktu nafasku berbisik
Apa salahku ?
Apa ? katakan !
Jangan membisu bagaikan jantung tak bernyawa
Jangan diam dalam kebisuan belaka
Aku tak butuh semua itu !
Terkadang dera rembulan merintih
Dan angin malam berhembus senja
Bersemayam dibalik bulir halus
Ya Tuhan, bolehkah aku berhenti ?
Aku lelah
Aku benci kebisuan ini
Aku ingin hentikan dongeng tak berujung
Tatkala terpintas kepahitan dalam hati
Bertelaga kemunafikan dibalik awan putih
Haruskah sutra putih ternoda darah ?
Semua terbelenggu pada kegelapan
Seperti api dalam sekam
Menyisakan luka pedih yang merobek jiwa
Ya Tuhan.. bolehkah aku bertanya dalam hening ?
Sampai kapan aku harus bertahan dalam raga yang
telah mati ?
Akankah sampai nafasku tertelan bumi ?
Ya Tuhan… Akankah ada keajaiban yang terajut dalam
kejutan ?
Komentar
Posting Komentar