Jujur aku tidak tau mengapa aku menulis semua ini, yang aku tau adalah dengan aku menulis aku mampu mengungkapkan semua isi hati tanpa ada yang aku tutup-tutupi.
Tulisan ini bukan untuk siapapun, bukan untuk temanku, bukan untuk sahabatku, apalagi untuk cerita lamaku, tulisan ini kupersembahkan untuk diriku sendiri yang mulai kehilangan kepercayaan akan sebuah harapan.
Tidak ada yang bisa membuatku bertahan dalam hidup selain sebuah harapan. Aku hidup dengan banyak harapan, its mean aku bisa sampai pada hari ini hanya karna harapan-harapanku. Tapi rasanya, hari ini, perlahan, harapan-harapanku mulai menghianatiku.
Mempunyai banyak harapan adalah salah satu bentuk caraku untuk bertahan hidup. Tapi, hari ini aku memilih untuk pasrah. Tidak ada gunanya untuk berharap, karna semua terasa sia-sia.
Aku tidak ingin menyerah, hanya saja aku tidak tau bagaimana untuk kembali memulai semua yang harus kuselesaikan.
Percayaku sia-sia, harapanku tidak lagi ada gunanya, hidupku berjalan lambat, aku mulai kehilangan harapan. Harapan untuk bertahan hidup, harapan untuk merubah hidup, harapan untuk menyusun masa depan, harapan untuk semua yang pernah kusemogakan. Lagi-lagi aku kehilangan rasa percayaku.
Sampai aku pada titik bahwa mungkin semua hal yang kuharapkan tapi belum juga kudapatkan ini karna menurut Allah aku belum siap untuk menerima semua pengharapanku.
Aku hanya bisa pasrah, jika bukan hari ini maka esok, jika bukan esok, maka lusa, atau ntah kapan, hanya Allah yang mengerti kapan waktu terbaik untuk aku mendapatkan apa yang aku semogakan.
Berada pada titik ini tidak pernah aku bayangkan sebelumnya. Ternyata memang semenyakitkan ini dikhianati oleh sebuah harapan. Berulang kali aku kecewa pada harapan-harapanku tapi hari ini rasanya aku benar-benar kehilangan percayaku, semuanya terlalu menyakitkan.
Jika hari ini aku pasrah pada sebuah harapan, setidaknya aku masih bisa mengerti bagaimana caraku untuk bertahan, aku hanya ingin semua kembali baik-baik saja, aku hanya ingin semuanya bisa kukendalikan.
Tulisan ini bukan untuk siapapun, bukan untuk temanku, bukan untuk sahabatku, apalagi untuk cerita lamaku, tulisan ini kupersembahkan untuk diriku sendiri yang mulai kehilangan kepercayaan akan sebuah harapan.
Tidak ada yang bisa membuatku bertahan dalam hidup selain sebuah harapan. Aku hidup dengan banyak harapan, its mean aku bisa sampai pada hari ini hanya karna harapan-harapanku. Tapi rasanya, hari ini, perlahan, harapan-harapanku mulai menghianatiku.
Mempunyai banyak harapan adalah salah satu bentuk caraku untuk bertahan hidup. Tapi, hari ini aku memilih untuk pasrah. Tidak ada gunanya untuk berharap, karna semua terasa sia-sia.
Aku tidak ingin menyerah, hanya saja aku tidak tau bagaimana untuk kembali memulai semua yang harus kuselesaikan.
Percayaku sia-sia, harapanku tidak lagi ada gunanya, hidupku berjalan lambat, aku mulai kehilangan harapan. Harapan untuk bertahan hidup, harapan untuk merubah hidup, harapan untuk menyusun masa depan, harapan untuk semua yang pernah kusemogakan. Lagi-lagi aku kehilangan rasa percayaku.
Sampai aku pada titik bahwa mungkin semua hal yang kuharapkan tapi belum juga kudapatkan ini karna menurut Allah aku belum siap untuk menerima semua pengharapanku.
Aku hanya bisa pasrah, jika bukan hari ini maka esok, jika bukan esok, maka lusa, atau ntah kapan, hanya Allah yang mengerti kapan waktu terbaik untuk aku mendapatkan apa yang aku semogakan.
Berada pada titik ini tidak pernah aku bayangkan sebelumnya. Ternyata memang semenyakitkan ini dikhianati oleh sebuah harapan. Berulang kali aku kecewa pada harapan-harapanku tapi hari ini rasanya aku benar-benar kehilangan percayaku, semuanya terlalu menyakitkan.
Jika hari ini aku pasrah pada sebuah harapan, setidaknya aku masih bisa mengerti bagaimana caraku untuk bertahan, aku hanya ingin semua kembali baik-baik saja, aku hanya ingin semuanya bisa kukendalikan.
Komentar
Posting Komentar