Untuk kalian yang pernah tersakiti
Untuk kalian yang berusaha meminta penjelasan tapi tak pernah mendapatkan apa yang kalian butuhkan
Aku menulis ini, mungkin untuk mewakili ucapan terima kasih yang tidak pernah terucap langsung lewat bibir. Semoga siapapun kamu yang pernah merasakan apa yang kutulis ini, mampu mengikhlaskan dan memaafkan semua keadaan dan orang yang telah membuat hatimu hancur berkeping-keping.
Teruntuk kamu yang pernah menjadi alasan bahagiaku
Teruntuk kamu yang pernah menjadi alasan senyumku
Teruntuk kamu yang pernah menjadi alasanku mengukir masa depan
Teruntuk kamu yang pernah begitu kuharapkan untuk menjadi teman hidupku
Dan teruntuk kamu yang membuatku percaya bahwa dalam mengharapkan seseorang harus siap pada risiko sakit yang paling pahit sekalipun.
Mengenalmu mampu menyadarkan bahwa dalam berharap pada manusia hanya akan ada rasa sakit, suka atau tidak suka, yang namanya berharap pada manusia adalah hal yang paling menyakitkan. Cepat atau lambat, kelak orang-orang yang pernah berada di posisi ini akan menyadari bahwa berharap pada manusia adalah sebuah kesalahan. Sekali lagi, sebaik-baiknya berharap adalah berharap hanya pada Allah.
Rasanya ada banyak hal yang ingin aku tanyakan, tapi tidak mampu kulontarkan. Ada banyak penjelasan yang aku butuhkan, tapi tidak aku dapatkan. Ada banyak hal yang masih mengganjal, tapi tidak lagi bisa kucari tau apa sebabnya. Dan rasanya, rasa penasaran ini mungkin akan hilang dengan sendirinya, karna semakin dicari, semakin aku tidak mengetahui apa jawabannya.
Dari beberapa hal yang pernah terjadi, dari beberapa keadaan yang tidak bisa aku kendalikan. Aku menyadari, bahwa mungkin apa yang semu kelak akan tetap pergi meski kita mencoba untuk bertahan. Tidak apa, semua sudah direncanakan oleh yang kuasa kan?
Aku ucapkan terima kasih atas semua yang telah kamu berikan untukku. Aku ucapkan terima kasih atas semua pembelajaran yang tidak pernah kuinginkan namun mungkin menurut Allah aku membutuhkannya. Terima kasih telah mengajarkan bahagia dan duka dalam satu waktu keadaan.
Terima kasih telah mengajarkan bagaimana untuk tidak percaya begitu saja pada janji seseorang. Terima kasih telah mengajarkan bahwa menunggu yang sia-sia adalah sebuah ke-sia-sia-an belaka. Terima kasih telah mengajarkan bahwa dalam menunggu seseorang harus siap pada risiko sakit yang paling pahit sekalipun.
Terima kasih telah mengajarkan bahwa untuk menjaga hal yang semu bukanlah hal yang mudah, ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan, ada banyak hal yang perlu dimengerti, terutama pentingnya melibatkan Allah dalam setiap hal yang sedang kita jalani.
Terima kasih,
Ada banyak pembelajaran yang mungkin tidak bisa aku tuliskan satu per satu. Terima kasih atas waktu yang pernah kita lalui dan telah membawaku ke tahap ini. Mungkin ini bukanlah sebuah tahapan yang kuinginkan, mungkin ini menyakitkan, tidak apa, kelak aku akan sembuh dengan sendirinya.
Aku juga minta maaf.
Atas semua sikap dan keegoisan yang mungkin mengganggu. Atas semua perkataan yang mungkin menjadi alasanmu menutup kisah yang belum tuntas, dan atas semua khilaf yang mungkin aku tidak menyadari. Kamu tau, bahwa gadis kecilmu ini memang seegois dan se-childish ini, kamu paham bahwa gadis kecilmu memang seburuk ini. Dan ya, kamu mungkin lebih paham bahwa dalam anggapanmu seorang gadis kecil tetap menjadi gadis kecil, tidak bisa berubah menjadi dewasa, iya kan?:)
Aku hargai setiap penilaianmu, aku hargai pandanganmu terhadapku, aku hargai semua pemikiran baik dan burukmu tentang ku, aku hargai semuanya. Karna sebagai seorang gadis kecil, apa lagi yang bisa kulakukan selain menerimanya?:)
Tapi,
Sekarang aku telah tumbuh menjadi perempuan dewasa dan mengharapkan sebuah perubahan. Aku perempuan yang mulai mencari baik dan buruk-ku, aku mencari setiap jawaban dari semua pertanyaan-pertanyaan-ku, namun nihil. Aku masih belum mendapatkan jawabannya.
Tenang saja, aku menulis ini tidak dalam keadaan sakit. Aku menulis ini dengan sebuah senyuman, dengan keikhlasan, dengan penuh rasa percaya bahwa kelak aku akan bisa mengambil seluruh hal positif dari apa yang pernah ada. Aku menyadari, bahwa mungkin untuk mengikhlaskanmu tidak membutuhkan waktu yang sebentar, berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Tapi tidak apa, pelan-pelan aku akan terbiasa dengan apa yang ada. Tidak ada proses yang instan kan?:)
Kalau kamu membaca ini, aku hanya ingin kamu mengerti betapa aku sangat ingin meminta maaf atas semua kesalahanku dulu yang mungkin menjadi alasanmu untuk tidak memberi penjelasan. Aku hanya ingin meminta maaf, aku hanya takut surga jauh dariku hanya karna aku pernah melukaimu dengan semua sikap-sikap ku. Tapi kalau kamu tidak membaca ini, aku berharap semoga Allah memberi taumu untuk segera memaafkan semua kesalahanku.
Sekali lagi, terima kasih atas semua pembelajaran yang pernah kamu berikan untukmu.
Dariku,
Lara.
Untuk kalian yang berusaha meminta penjelasan tapi tak pernah mendapatkan apa yang kalian butuhkan
Aku menulis ini, mungkin untuk mewakili ucapan terima kasih yang tidak pernah terucap langsung lewat bibir. Semoga siapapun kamu yang pernah merasakan apa yang kutulis ini, mampu mengikhlaskan dan memaafkan semua keadaan dan orang yang telah membuat hatimu hancur berkeping-keping.
Teruntuk kamu yang pernah menjadi alasan bahagiaku
Teruntuk kamu yang pernah menjadi alasan senyumku
Teruntuk kamu yang pernah menjadi alasanku mengukir masa depan
Teruntuk kamu yang pernah begitu kuharapkan untuk menjadi teman hidupku
Dan teruntuk kamu yang membuatku percaya bahwa dalam mengharapkan seseorang harus siap pada risiko sakit yang paling pahit sekalipun.
Mengenalmu mampu menyadarkan bahwa dalam berharap pada manusia hanya akan ada rasa sakit, suka atau tidak suka, yang namanya berharap pada manusia adalah hal yang paling menyakitkan. Cepat atau lambat, kelak orang-orang yang pernah berada di posisi ini akan menyadari bahwa berharap pada manusia adalah sebuah kesalahan. Sekali lagi, sebaik-baiknya berharap adalah berharap hanya pada Allah.
Rasanya ada banyak hal yang ingin aku tanyakan, tapi tidak mampu kulontarkan. Ada banyak penjelasan yang aku butuhkan, tapi tidak aku dapatkan. Ada banyak hal yang masih mengganjal, tapi tidak lagi bisa kucari tau apa sebabnya. Dan rasanya, rasa penasaran ini mungkin akan hilang dengan sendirinya, karna semakin dicari, semakin aku tidak mengetahui apa jawabannya.
Dari beberapa hal yang pernah terjadi, dari beberapa keadaan yang tidak bisa aku kendalikan. Aku menyadari, bahwa mungkin apa yang semu kelak akan tetap pergi meski kita mencoba untuk bertahan. Tidak apa, semua sudah direncanakan oleh yang kuasa kan?
Aku ucapkan terima kasih atas semua yang telah kamu berikan untukku. Aku ucapkan terima kasih atas semua pembelajaran yang tidak pernah kuinginkan namun mungkin menurut Allah aku membutuhkannya. Terima kasih telah mengajarkan bahagia dan duka dalam satu waktu keadaan.
Terima kasih telah mengajarkan bagaimana untuk tidak percaya begitu saja pada janji seseorang. Terima kasih telah mengajarkan bahwa menunggu yang sia-sia adalah sebuah ke-sia-sia-an belaka. Terima kasih telah mengajarkan bahwa dalam menunggu seseorang harus siap pada risiko sakit yang paling pahit sekalipun.
Terima kasih telah mengajarkan bahwa untuk menjaga hal yang semu bukanlah hal yang mudah, ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan, ada banyak hal yang perlu dimengerti, terutama pentingnya melibatkan Allah dalam setiap hal yang sedang kita jalani.
Terima kasih,
Ada banyak pembelajaran yang mungkin tidak bisa aku tuliskan satu per satu. Terima kasih atas waktu yang pernah kita lalui dan telah membawaku ke tahap ini. Mungkin ini bukanlah sebuah tahapan yang kuinginkan, mungkin ini menyakitkan, tidak apa, kelak aku akan sembuh dengan sendirinya.
Aku juga minta maaf.
Atas semua sikap dan keegoisan yang mungkin mengganggu. Atas semua perkataan yang mungkin menjadi alasanmu menutup kisah yang belum tuntas, dan atas semua khilaf yang mungkin aku tidak menyadari. Kamu tau, bahwa gadis kecilmu ini memang seegois dan se-childish ini, kamu paham bahwa gadis kecilmu memang seburuk ini. Dan ya, kamu mungkin lebih paham bahwa dalam anggapanmu seorang gadis kecil tetap menjadi gadis kecil, tidak bisa berubah menjadi dewasa, iya kan?:)
Aku hargai setiap penilaianmu, aku hargai pandanganmu terhadapku, aku hargai semua pemikiran baik dan burukmu tentang ku, aku hargai semuanya. Karna sebagai seorang gadis kecil, apa lagi yang bisa kulakukan selain menerimanya?:)
Tapi,
Sekarang aku telah tumbuh menjadi perempuan dewasa dan mengharapkan sebuah perubahan. Aku perempuan yang mulai mencari baik dan buruk-ku, aku mencari setiap jawaban dari semua pertanyaan-pertanyaan-ku, namun nihil. Aku masih belum mendapatkan jawabannya.
Tenang saja, aku menulis ini tidak dalam keadaan sakit. Aku menulis ini dengan sebuah senyuman, dengan keikhlasan, dengan penuh rasa percaya bahwa kelak aku akan bisa mengambil seluruh hal positif dari apa yang pernah ada. Aku menyadari, bahwa mungkin untuk mengikhlaskanmu tidak membutuhkan waktu yang sebentar, berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Tapi tidak apa, pelan-pelan aku akan terbiasa dengan apa yang ada. Tidak ada proses yang instan kan?:)
Kalau kamu membaca ini, aku hanya ingin kamu mengerti betapa aku sangat ingin meminta maaf atas semua kesalahanku dulu yang mungkin menjadi alasanmu untuk tidak memberi penjelasan. Aku hanya ingin meminta maaf, aku hanya takut surga jauh dariku hanya karna aku pernah melukaimu dengan semua sikap-sikap ku. Tapi kalau kamu tidak membaca ini, aku berharap semoga Allah memberi taumu untuk segera memaafkan semua kesalahanku.
Sekali lagi, terima kasih atas semua pembelajaran yang pernah kamu berikan untukmu.
Dariku,
Lara.
BK8: A Brief History Of The BK8.com Betting Service
BalasHapusThe Betting Service bk8 provides 1xbet punters with the best odds on any bookmaker and all markets on any given day's return, including, for example, the クイーンカジノ