Sekali lagi,
Aku kehilangan sekali lagi,
Sekali lagi kamu memilih untuk pergi meski aku telah berusaha untuk menerimamu kembali
Sekali lagi aku harus mengerti bahwa yang pernah pergi kelak akan pergi lagi untuk kesekian kalinya
Dan sekali lagi percaya ku ternyata adalah sebuah kesalahan
Tentang kamu, sekali lagi
Aku berusaha memahami bahwa ketika keadaan kembali memaksa untuk bersama namun takdir berkata lain. Aku berusaha merelakan bahwa harapan yang dulu pernah kupunya bukanlah kenyataan yang kubutuhkan.
Seperti kamu yang pernah menjadi kisah bahagiaku, kini aku akan mengatakan sekali lagi bahwa kamulah yang berhasil membuat perasaanku kembali berantakan.
Seperti dulu saat kamu memutuskan untuk pergi tanpa mengucap kata permisi, aku masih berharap bahwa kamu akan kembali dan memperbaiki semuanya. Tapi bertahun-tahun percayaku runtuh, aku kalah. Kamu tidak kembali.
Lukaku begitu dalam, aku larut dalam kesedihan tanpa alasan, tanpa orang lain tau, aku memendam apa alasan dibalik senyumku hilang, aku menutup semuanya, semua kulakukan karna aku takut ketika aku berbagi dengan mereka hatiku kembali hancur.
Aku menata kepingan hatiku yang telah hancur, aku berusaha keluar dari luka yang pernah ada. Aku berusaha membahagiakan diri dengan berhenti berharap bahwa kamu akan kembali. Dan aku kembali berusaha memastikan bahwa hatiku akan baik-baik saja.
Selepas semuanya, setelah aku mampu melewati hari beratku, menata kembali kehidupanku, mendapatkan kembali kebahagiaanku tanpa dirimu. Tapi yang terjadi adalah,
Kamu kembali
Entahlah
Entah aku harus bahagia atau sebaliknya. Yang terjadi adalah hatiku mulai kacau. Aku mendewasakan diriku, berusaha memahami bahwa kamu hadir hanyalah akan menjadi pelengkap ceritaku selanjutnya, bukan sebagai seseorang yang kuinginkan, bukan.
Ketika aku memahami semuanya, kamu seperti merubah percayaku. Lagi-lagi kamu membuat semuanya diluar kendaliku, kamu mengingatkan aku pada kisah yang belum selesai untuk dituntaskan.
Dan pada kehadiranmu sekali lagi, aku harus siap menjadikan dirimu sebagai kehilangan-ku selanjutnya. Karna nyatanya segala yang semu pun akan berakhir semu. Dan semua janji-jani yang belum selesai untuk dituntaskan pun hanya tetap akan menjadi seperti sebuah janji yang tak pernah terucap.
Kehadiranmu sekali lagi mungkin sempat membuat hatiku bergejolak dan menaruh secercah harapan, tapi takdir berkata sebaliknya. Kamu yang kembali hadir pada akhirnya akan kembali pergi meninggalkanku seorang diri.
Aku berusaha mendewasakan diri ini, pada kehilangan yang selanjutnya aku berusaha memahami bahwa kamu hadir hanya untuk mengetahui kabar dariku, bukan menyelesaikan yang belum selesai:)
Aku pun juga harus memahami, bahwa setiap kehilanganmu akan menjadikan hatiku lebih kuat menerima bahwa semua yang kuinginkan belum tentu yang terbaik untukku. Dan semua yang kuharapkan belum tentu menjadi kenyataan yang kubutuhkan.
Terima kasih atas kedatangan dan juga kepergianmu
Semoga kelak kita bisa dipertemukan dalam keadaan sebaik-baik keadaan
Dari-ku yang pernah menaruh rasa padamu.
Tulisan kesekian tentangmu, maaf lagi-lagi kamu menjadi aktor utama dalam tulisanku~
Aku kehilangan sekali lagi,
Sekali lagi kamu memilih untuk pergi meski aku telah berusaha untuk menerimamu kembali
Sekali lagi aku harus mengerti bahwa yang pernah pergi kelak akan pergi lagi untuk kesekian kalinya
Dan sekali lagi percaya ku ternyata adalah sebuah kesalahan
Tentang kamu, sekali lagi
Aku berusaha memahami bahwa ketika keadaan kembali memaksa untuk bersama namun takdir berkata lain. Aku berusaha merelakan bahwa harapan yang dulu pernah kupunya bukanlah kenyataan yang kubutuhkan.
Seperti kamu yang pernah menjadi kisah bahagiaku, kini aku akan mengatakan sekali lagi bahwa kamulah yang berhasil membuat perasaanku kembali berantakan.
Seperti dulu saat kamu memutuskan untuk pergi tanpa mengucap kata permisi, aku masih berharap bahwa kamu akan kembali dan memperbaiki semuanya. Tapi bertahun-tahun percayaku runtuh, aku kalah. Kamu tidak kembali.
Lukaku begitu dalam, aku larut dalam kesedihan tanpa alasan, tanpa orang lain tau, aku memendam apa alasan dibalik senyumku hilang, aku menutup semuanya, semua kulakukan karna aku takut ketika aku berbagi dengan mereka hatiku kembali hancur.
Aku menata kepingan hatiku yang telah hancur, aku berusaha keluar dari luka yang pernah ada. Aku berusaha membahagiakan diri dengan berhenti berharap bahwa kamu akan kembali. Dan aku kembali berusaha memastikan bahwa hatiku akan baik-baik saja.
Selepas semuanya, setelah aku mampu melewati hari beratku, menata kembali kehidupanku, mendapatkan kembali kebahagiaanku tanpa dirimu. Tapi yang terjadi adalah,
Kamu kembali
Entahlah
Entah aku harus bahagia atau sebaliknya. Yang terjadi adalah hatiku mulai kacau. Aku mendewasakan diriku, berusaha memahami bahwa kamu hadir hanyalah akan menjadi pelengkap ceritaku selanjutnya, bukan sebagai seseorang yang kuinginkan, bukan.
Ketika aku memahami semuanya, kamu seperti merubah percayaku. Lagi-lagi kamu membuat semuanya diluar kendaliku, kamu mengingatkan aku pada kisah yang belum selesai untuk dituntaskan.
Dan pada kehadiranmu sekali lagi, aku harus siap menjadikan dirimu sebagai kehilangan-ku selanjutnya. Karna nyatanya segala yang semu pun akan berakhir semu. Dan semua janji-jani yang belum selesai untuk dituntaskan pun hanya tetap akan menjadi seperti sebuah janji yang tak pernah terucap.
Kehadiranmu sekali lagi mungkin sempat membuat hatiku bergejolak dan menaruh secercah harapan, tapi takdir berkata sebaliknya. Kamu yang kembali hadir pada akhirnya akan kembali pergi meninggalkanku seorang diri.
Aku berusaha mendewasakan diri ini, pada kehilangan yang selanjutnya aku berusaha memahami bahwa kamu hadir hanya untuk mengetahui kabar dariku, bukan menyelesaikan yang belum selesai:)
Aku pun juga harus memahami, bahwa setiap kehilanganmu akan menjadikan hatiku lebih kuat menerima bahwa semua yang kuinginkan belum tentu yang terbaik untukku. Dan semua yang kuharapkan belum tentu menjadi kenyataan yang kubutuhkan.
Terima kasih atas kedatangan dan juga kepergianmu
Semoga kelak kita bisa dipertemukan dalam keadaan sebaik-baik keadaan
Dari-ku yang pernah menaruh rasa padamu.
Tulisan kesekian tentangmu, maaf lagi-lagi kamu menjadi aktor utama dalam tulisanku~
Komentar
Posting Komentar