Untuk kalian yang sering bertanya.
Kalau tulisan ini bisa menjawab apa yang kalian butuhkan, silahkan baca baik-baik. Yang terpenting jangan bertanya lagi, karna aku lelah untuk menjelaskan.
Memangnya mengapa jika saat ini orang masih belum berhasil move on meski sudah bertahun-tahun lamanya? Memangnya apa yang salah jika saat ini dia masih saja peduli pada dia yang tidak pernah menganggapnya penting? Memangnya kenapa jika saja dia belum bisa melupakan orang yang dia cintai meski sudah ditinggalkan dalam keadaan sedang cinta-cintanya?
Biar aku jelaskan.
Mungkin saja kamu tidak mengerti bagaimana dia bisa ada di posisi ini. Mungkin saja yang kamu tau sebenarnya bukanlah hal yang terjadi. Mungkin saja kamu hanya tau sebagian cerita tanpa berusaha mencari cerita yang lain, namun kamu sibuk menghakimi kisah cintanya.
Biar kukatakan.
Bahwa mungkin ada banyak hal yang menjadi alasan mengapa hingga detik ini dia masih belum bisa membuka hatinya untuk orang lain. Belum bisa bukan berarti tidak bisa kan?:)
Mungkin dia sedang menjalani sebuah proses.
Proses panjang yang untuk melewatinya pun dia harus mengorbankan batinnya, mengorbankan air mata yang terus dia jaga agar tidak tumpah. Mungkin, hatinya belum cukup kuat untuk meninggalkan, tapi terlalu rapuh untuk berharap pada apa yang telah pergi.
Kamu tidak mengerti, betapa dikecewakan bukanlah hal yang mudah. Mungkin, kenangan tentangnya masih menjadi yang terpenting dibandingkan semua luka yang dia dapat. Apa yang coba kamu simpulkan? Apakah dia bodoh? Tidak, bukan demikian.
Dia hanya berusaha.
Berusaha mengikhlaskan kepergiannya, berusaha menerima luka akibat kekecewaannya, dan berusaha untuk bangkit atas keterpurukan cintanya. Itu bukanlah hal yang mudah.
Terkadang yang tulus terlihat bodoh. Tapi kita tidak pernah tau bahwa ada hati yang sedang berusaha dia selamatkan meski dia harus mengalami patah hati yang kesekian.
Tidak ada yang menyakitkan lebih dari ditinggalkan oleh orang yang kita cintai. Hancur, hatinya mungkin tidak akan bisa utuh kembali. Seperti kepercayaan yang telah berhasil dibawa kabur olehnya, apakah dia masih bisa baik-baik saja? Apakah dia masih bisa memberikan kepercayaan pada orang lain? Tidak semudah itu.
Kamu mungkin tidak akan memahami betapa hati yang telah hancur tidak akan pernah bisa utuh kembali, hanya bisa diobati, tapi semua tidak akan menjadi sama.
Melupakan seseorang bukanlah hal yang mudah, pun dengan mengikhlaskannya. Jadi untuk apa kamu sibuk bertanya mengapa hingga detik ini dia masih saja mengharapkan orang yang "pernah" dicintainya? Dari pada sibuk bertanya, lebih baik kamu membantunya untuk mengikhlaskan kepergian orang yang telah menyakitinya.
Kalau tulisan ini bisa menjawab apa yang kalian butuhkan, silahkan baca baik-baik. Yang terpenting jangan bertanya lagi, karna aku lelah untuk menjelaskan.
Memangnya mengapa jika saat ini orang masih belum berhasil move on meski sudah bertahun-tahun lamanya? Memangnya apa yang salah jika saat ini dia masih saja peduli pada dia yang tidak pernah menganggapnya penting? Memangnya kenapa jika saja dia belum bisa melupakan orang yang dia cintai meski sudah ditinggalkan dalam keadaan sedang cinta-cintanya?
Biar aku jelaskan.
Mungkin saja kamu tidak mengerti bagaimana dia bisa ada di posisi ini. Mungkin saja yang kamu tau sebenarnya bukanlah hal yang terjadi. Mungkin saja kamu hanya tau sebagian cerita tanpa berusaha mencari cerita yang lain, namun kamu sibuk menghakimi kisah cintanya.
Biar kukatakan.
Bahwa mungkin ada banyak hal yang menjadi alasan mengapa hingga detik ini dia masih belum bisa membuka hatinya untuk orang lain. Belum bisa bukan berarti tidak bisa kan?:)
Mungkin dia sedang menjalani sebuah proses.
Proses panjang yang untuk melewatinya pun dia harus mengorbankan batinnya, mengorbankan air mata yang terus dia jaga agar tidak tumpah. Mungkin, hatinya belum cukup kuat untuk meninggalkan, tapi terlalu rapuh untuk berharap pada apa yang telah pergi.
Kamu tidak mengerti, betapa dikecewakan bukanlah hal yang mudah. Mungkin, kenangan tentangnya masih menjadi yang terpenting dibandingkan semua luka yang dia dapat. Apa yang coba kamu simpulkan? Apakah dia bodoh? Tidak, bukan demikian.
Dia hanya berusaha.
Berusaha mengikhlaskan kepergiannya, berusaha menerima luka akibat kekecewaannya, dan berusaha untuk bangkit atas keterpurukan cintanya. Itu bukanlah hal yang mudah.
Terkadang yang tulus terlihat bodoh. Tapi kita tidak pernah tau bahwa ada hati yang sedang berusaha dia selamatkan meski dia harus mengalami patah hati yang kesekian.
Tidak ada yang menyakitkan lebih dari ditinggalkan oleh orang yang kita cintai. Hancur, hatinya mungkin tidak akan bisa utuh kembali. Seperti kepercayaan yang telah berhasil dibawa kabur olehnya, apakah dia masih bisa baik-baik saja? Apakah dia masih bisa memberikan kepercayaan pada orang lain? Tidak semudah itu.
Kamu mungkin tidak akan memahami betapa hati yang telah hancur tidak akan pernah bisa utuh kembali, hanya bisa diobati, tapi semua tidak akan menjadi sama.
Melupakan seseorang bukanlah hal yang mudah, pun dengan mengikhlaskannya. Jadi untuk apa kamu sibuk bertanya mengapa hingga detik ini dia masih saja mengharapkan orang yang "pernah" dicintainya? Dari pada sibuk bertanya, lebih baik kamu membantunya untuk mengikhlaskan kepergian orang yang telah menyakitinya.
Komentar
Posting Komentar