Langsung ke konten utama

Kepada laki-laki,

Kepada laki-laki,
Aku menulis ini untuk mewakili segenap perasaan perempuan yang mungkin sulit untuk kamu mengerti.

Perasaan perempuan itu rumit. Kamu benar perempuan punya banyak keinginan, tapi perempuan seperti itu bukan tanpa alasan. Dia hanya memastikan bahwa dia akan baik-baik saja bahkan setelah mengenalmu sekalipun. Dia berusaha agar apapun yang dia lakukan untuk kebaikan hatinya, bukan egois, tapi itulah sejatinya sifat seorang perempuan.

Dia memang lembut, tapi bukan berarti lemah. Perempuan tidak selemah itu meski pada akhirnya ia harus jatuh berulang kali, dia tetap pada prinsipnya yang akan terlihat baik-baik saja meski kenyataannya tidak demikian. Semuanya dilakukan hanya untuk membuktikan kepadamu bahwa dia baik-baik saja tanpamu, meski kebenarannya tidak.

Atas semua yang dia lakukan, dia mungkin saja sedikit egois. Tapi keegoisannya adalah bentuk untuk menjaga dirinya agar tidak mendapatkan sebuah kekecewaan. Meski caranya salah, tapi dia punya setumpuk alasan atas apa yang dia lakukan. Dia pandai menaruh rasa itulah sebabnya dia mudah kecewa. Tapi ketika dia telah menaruh kepercayaan, jangan coba-coba mengecewakannya atau kamu akan mengerti bagaimana murkanya seorang perempuan.

Dia adalah orang yang mudah kecewa pada harapannya sendiri. Begitulah dia berharap banyak padamu, berharap kamu bahagiakan hingga berharap tidak kamu kecewakan. Tapi kenyataannya semuanya tidak sesederhana itu. Laki-laki juga punya caranya masing-masing kan? Aku setuju bahwa setiap laki-laki pun berhak menentukan jalannya sendiri, kamu pun juga tidak ingin didominasi oleh seorang perempuan. Tapi sikap perempuan yang seperti itu adalah bentuk ketidakinginan dia kehilanganmu.

Aku pun setuju bahwa seorang laki-laki punya kebebasan, tapi ketika seorang perempuan memberikan kebebasan, jangan pernah kamu salah gunakan. Karena ketika dia kecewa, hatinya hancur, bahkan kecewanya tidak akan mudah kamu obati.

Seperti sebuah kaca, yang ketika retak tidak akan dapat utuh kembali. Seperti itulah perasaan perempuan. Terdengar sederhana, tapi sangat rumit.

Butuh waktu untuk memahami perasaan perempuan, tapi bukan berarti mereka tidak memahami perasaanmu. Mereka tau betul bahwa laki-laki juga ingin dimengerti, pun dihargai, tapi mereka menggunakan cara yang tidak akan pernah kamu duga. Yaa lagi-lagi karena mereka terlalu banyak menggunakan perasaan.

Aku mengerti bahwa ada beberapa hal yang berbeda dari laki-laki dan perempuan. Sederhananya, jika perempuan banyak menggunakan perasaan sedangkan laki-laki banyak menggunakan logika. Tapi bukan berarti laki-laki tidak punya perasaan. Laki-laki juga punya perasaan, bahkan mungkin perasaannya lebih dalam dibanding dengan perasaan perempuan. Namun mereka kebanyakan menggunakan logika, karena terkadang perasaan itu bodoh.

Perempuan, mengertilah bahwa terkadang untuk memahami perasaan laki-laki kamu perlu menurunkan sedikit ego-mu dan gunakan logikamu. Tidak melulu laki-laki salah, dan tidak selamanya perempuan selalu benar.

Ada setiap perbedaan yang kiranya akan menjadi sesuatu hal yang saling melengkapi. Ini hanya persoalan bagaimana seorang laki-laki dan seorang perempuan menghargai sebuah perbedaan dan menjadikan perbedaan itu menjadi sebuah persamaan.

Kepada laki-laki, aku tidak memaksamu untuk mengerti semua keinginan perempuan, tapi cobalah untuk mengerti sedikit tentang perasaannya. Jika perempuan diam, bukan berarti dia tidak apa-apa, ada luka yang berusaha dia obati sendirian, ada kecewa yang membekas, bukan berarti marah, namun hanya sedikit kecewa.

Sebagai seorang perempuan berhentilah menggunakan bahasa perasaan, bicaralah, katakan pada lelaki apa yang kamu inginkan. Jika kamu ingin dimengerti, buatlah mereka juga mengerti. Jangan membuat mereka malas untuk memahami apa maumu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WAKTU YANG MENGALIH

WAKTU YANG MENGALIH… 14 february 2000 Perahu Kertas Navy tersenyum melihat album fotonya, gadis kecil ini memang mempunyai sahabat yang sangat menyayanginya. Sahabat yang ia kenal sejak ia berusia tiga tahun. Awal pertemuannya begitu indah, saat itu ia tengah bermain perahu di pantai dan saat itu pula ia bertemu dengan sahabatnya, dan hingga kini ia masih bersahabat dengan Fachri. Fachri, ia memang terlahir dari keluarga yang berkecukupan, namun tak jarang ia tidak mendapatkan kasih sayang  dari orang tuanya. ****     

Sebatas Luka

Untuk kalian yang menganggap bahwa luka adalah hal yang bisa kalian jadikan bahan becandaan :) Sebatas Luka Hanya sebatas luka yang menurutmu tidak berarti sedikitpun. Setelah semua yang kita lalui, setelah segala kebaikan-kebaikan semu yang kulakukan, setelah segala rasa benci dan cinta yang berkecamuk. Aku tidak bisa memungkiri, bahwa cinta memang mampu mengalahkan segalanya termasuk pedih yang meskipun begini tidak kunjung untuk sembuh. Aku tidak menyalahkan dirimu atas semua yang terjadi padaku, yang kusesalkan hanyalah mengapa aku bisa seterluka ini padahal kita tidak benar-benar sedekat seperti yang kupikir.

Untukmu yang merasa sendiri

Untukmu yang merasa sendiri, Untukmu yang merasa bahwa tidak ada seseorang yang mengerti apa maumu, Untukmu yang merasa bahwa semua orang tidak ada disaat kamu butuh, Untukmu yang merasa bahwa hidupmu hanya persoalan kamu dan juga kamu Aku memahami duka dan lukamu, Aku memahami bagaimana kamu merasa kesepian padahal kamu sedang berada dalam keramaian, tenanglah kamu tidak perlu khawatir. Dukamu akan menguatkanmu. Terluka, Tanpa orang tau dan tanpa orang mengerti. Bahkan dirimu pun tidak mengerti seperti apa rasanya tapi kamu tau bahwa kamu terluka. Batinmu terlalu lemah, kamu tidak bisa berbagi dengan siapapun selain dengan dirimu sendiri dan juga dengan penciptamu tentunya. Berulang kali kamu ingin menangis tapi kamu tidak mampu menunjukkannya pada orang lain. Dan jika air matamu itu tumpah saat itu, aku tau bahwa itu adalah ketidakmampuanmu memendam apa yang sudah lama kamu pendam. Tapi ingatlah bahwa ada Allah yang tidak akan meninggalkanmu, ada Dia yang akan lebih memaham