Kepada laki-laki,
Aku menulis ini untuk mewakili segenap perasaan perempuan yang mungkin sulit untuk kamu mengerti.
Perasaan perempuan itu rumit. Kamu benar perempuan punya banyak keinginan, tapi perempuan seperti itu bukan tanpa alasan. Dia hanya memastikan bahwa dia akan baik-baik saja bahkan setelah mengenalmu sekalipun. Dia berusaha agar apapun yang dia lakukan untuk kebaikan hatinya, bukan egois, tapi itulah sejatinya sifat seorang perempuan.
Dia memang lembut, tapi bukan berarti lemah. Perempuan tidak selemah itu meski pada akhirnya ia harus jatuh berulang kali, dia tetap pada prinsipnya yang akan terlihat baik-baik saja meski kenyataannya tidak demikian. Semuanya dilakukan hanya untuk membuktikan kepadamu bahwa dia baik-baik saja tanpamu, meski kebenarannya tidak.
Atas semua yang dia lakukan, dia mungkin saja sedikit egois. Tapi keegoisannya adalah bentuk untuk menjaga dirinya agar tidak mendapatkan sebuah kekecewaan. Meski caranya salah, tapi dia punya setumpuk alasan atas apa yang dia lakukan. Dia pandai menaruh rasa itulah sebabnya dia mudah kecewa. Tapi ketika dia telah menaruh kepercayaan, jangan coba-coba mengecewakannya atau kamu akan mengerti bagaimana murkanya seorang perempuan.
Dia adalah orang yang mudah kecewa pada harapannya sendiri. Begitulah dia berharap banyak padamu, berharap kamu bahagiakan hingga berharap tidak kamu kecewakan. Tapi kenyataannya semuanya tidak sesederhana itu. Laki-laki juga punya caranya masing-masing kan? Aku setuju bahwa setiap laki-laki pun berhak menentukan jalannya sendiri, kamu pun juga tidak ingin didominasi oleh seorang perempuan. Tapi sikap perempuan yang seperti itu adalah bentuk ketidakinginan dia kehilanganmu.
Aku pun setuju bahwa seorang laki-laki punya kebebasan, tapi ketika seorang perempuan memberikan kebebasan, jangan pernah kamu salah gunakan. Karena ketika dia kecewa, hatinya hancur, bahkan kecewanya tidak akan mudah kamu obati.
Seperti sebuah kaca, yang ketika retak tidak akan dapat utuh kembali. Seperti itulah perasaan perempuan. Terdengar sederhana, tapi sangat rumit.
Butuh waktu untuk memahami perasaan perempuan, tapi bukan berarti mereka tidak memahami perasaanmu. Mereka tau betul bahwa laki-laki juga ingin dimengerti, pun dihargai, tapi mereka menggunakan cara yang tidak akan pernah kamu duga. Yaa lagi-lagi karena mereka terlalu banyak menggunakan perasaan.
Aku mengerti bahwa ada beberapa hal yang berbeda dari laki-laki dan perempuan. Sederhananya, jika perempuan banyak menggunakan perasaan sedangkan laki-laki banyak menggunakan logika. Tapi bukan berarti laki-laki tidak punya perasaan. Laki-laki juga punya perasaan, bahkan mungkin perasaannya lebih dalam dibanding dengan perasaan perempuan. Namun mereka kebanyakan menggunakan logika, karena terkadang perasaan itu bodoh.
Perempuan, mengertilah bahwa terkadang untuk memahami perasaan laki-laki kamu perlu menurunkan sedikit ego-mu dan gunakan logikamu. Tidak melulu laki-laki salah, dan tidak selamanya perempuan selalu benar.
Ada setiap perbedaan yang kiranya akan menjadi sesuatu hal yang saling melengkapi. Ini hanya persoalan bagaimana seorang laki-laki dan seorang perempuan menghargai sebuah perbedaan dan menjadikan perbedaan itu menjadi sebuah persamaan.
Kepada laki-laki, aku tidak memaksamu untuk mengerti semua keinginan perempuan, tapi cobalah untuk mengerti sedikit tentang perasaannya. Jika perempuan diam, bukan berarti dia tidak apa-apa, ada luka yang berusaha dia obati sendirian, ada kecewa yang membekas, bukan berarti marah, namun hanya sedikit kecewa.
Sebagai seorang perempuan berhentilah menggunakan bahasa perasaan, bicaralah, katakan pada lelaki apa yang kamu inginkan. Jika kamu ingin dimengerti, buatlah mereka juga mengerti. Jangan membuat mereka malas untuk memahami apa maumu.
Aku menulis ini untuk mewakili segenap perasaan perempuan yang mungkin sulit untuk kamu mengerti.
Perasaan perempuan itu rumit. Kamu benar perempuan punya banyak keinginan, tapi perempuan seperti itu bukan tanpa alasan. Dia hanya memastikan bahwa dia akan baik-baik saja bahkan setelah mengenalmu sekalipun. Dia berusaha agar apapun yang dia lakukan untuk kebaikan hatinya, bukan egois, tapi itulah sejatinya sifat seorang perempuan.
Dia memang lembut, tapi bukan berarti lemah. Perempuan tidak selemah itu meski pada akhirnya ia harus jatuh berulang kali, dia tetap pada prinsipnya yang akan terlihat baik-baik saja meski kenyataannya tidak demikian. Semuanya dilakukan hanya untuk membuktikan kepadamu bahwa dia baik-baik saja tanpamu, meski kebenarannya tidak.
Atas semua yang dia lakukan, dia mungkin saja sedikit egois. Tapi keegoisannya adalah bentuk untuk menjaga dirinya agar tidak mendapatkan sebuah kekecewaan. Meski caranya salah, tapi dia punya setumpuk alasan atas apa yang dia lakukan. Dia pandai menaruh rasa itulah sebabnya dia mudah kecewa. Tapi ketika dia telah menaruh kepercayaan, jangan coba-coba mengecewakannya atau kamu akan mengerti bagaimana murkanya seorang perempuan.
Dia adalah orang yang mudah kecewa pada harapannya sendiri. Begitulah dia berharap banyak padamu, berharap kamu bahagiakan hingga berharap tidak kamu kecewakan. Tapi kenyataannya semuanya tidak sesederhana itu. Laki-laki juga punya caranya masing-masing kan? Aku setuju bahwa setiap laki-laki pun berhak menentukan jalannya sendiri, kamu pun juga tidak ingin didominasi oleh seorang perempuan. Tapi sikap perempuan yang seperti itu adalah bentuk ketidakinginan dia kehilanganmu.
Aku pun setuju bahwa seorang laki-laki punya kebebasan, tapi ketika seorang perempuan memberikan kebebasan, jangan pernah kamu salah gunakan. Karena ketika dia kecewa, hatinya hancur, bahkan kecewanya tidak akan mudah kamu obati.
Seperti sebuah kaca, yang ketika retak tidak akan dapat utuh kembali. Seperti itulah perasaan perempuan. Terdengar sederhana, tapi sangat rumit.
Butuh waktu untuk memahami perasaan perempuan, tapi bukan berarti mereka tidak memahami perasaanmu. Mereka tau betul bahwa laki-laki juga ingin dimengerti, pun dihargai, tapi mereka menggunakan cara yang tidak akan pernah kamu duga. Yaa lagi-lagi karena mereka terlalu banyak menggunakan perasaan.
Aku mengerti bahwa ada beberapa hal yang berbeda dari laki-laki dan perempuan. Sederhananya, jika perempuan banyak menggunakan perasaan sedangkan laki-laki banyak menggunakan logika. Tapi bukan berarti laki-laki tidak punya perasaan. Laki-laki juga punya perasaan, bahkan mungkin perasaannya lebih dalam dibanding dengan perasaan perempuan. Namun mereka kebanyakan menggunakan logika, karena terkadang perasaan itu bodoh.
Perempuan, mengertilah bahwa terkadang untuk memahami perasaan laki-laki kamu perlu menurunkan sedikit ego-mu dan gunakan logikamu. Tidak melulu laki-laki salah, dan tidak selamanya perempuan selalu benar.
Ada setiap perbedaan yang kiranya akan menjadi sesuatu hal yang saling melengkapi. Ini hanya persoalan bagaimana seorang laki-laki dan seorang perempuan menghargai sebuah perbedaan dan menjadikan perbedaan itu menjadi sebuah persamaan.
Kepada laki-laki, aku tidak memaksamu untuk mengerti semua keinginan perempuan, tapi cobalah untuk mengerti sedikit tentang perasaannya. Jika perempuan diam, bukan berarti dia tidak apa-apa, ada luka yang berusaha dia obati sendirian, ada kecewa yang membekas, bukan berarti marah, namun hanya sedikit kecewa.
Sebagai seorang perempuan berhentilah menggunakan bahasa perasaan, bicaralah, katakan pada lelaki apa yang kamu inginkan. Jika kamu ingin dimengerti, buatlah mereka juga mengerti. Jangan membuat mereka malas untuk memahami apa maumu.
Komentar
Posting Komentar